Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ini Sosok Wagub Sulsel yang Bubarkan Acara Musik Dekat Rumahnya: Dikenal Cerdas dan Out of The Box

Inilah sosok wakil gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman yang bubarkan acara musik karena mengganggu jam tidur.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Nurdin Abdullah (kedua kiri) bersama Wakilnya Sudirman Sulaiman (kedua kanan) berfoto bersama usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). Presiden Joko Widodo melantik sembilan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam pilkada serentak diantaranya Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Gubernur Papua, dan Gubernur Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNSOLO.COM, MAKASSAR - Sebuah acara coaching clinic musik di salah satu cafe di Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Makassar, Kamis (27/6/2019) sekitar pukul 14.00 Wita siang tiba-tiba dihentikan oleh staf wakil gubernur Sulawesi Selatan dan beberapa anggota Satpol PP.

Acara yang digagas oleh sejumlah pegiat seni yang mayoritas dari kalangan milenial ini terpaksa dihentikan karena mengganggu tidur siang Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman

"Acara kami dihentikan karena menganggu Wakil Gubernur tidur siang," kata penanggungjawab acara, Rijal Jamal saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (28/6/2019).

Mike Shinoda Request Makanan Khas Asia saat Konser di Jakarta, Apakah Nasi Goreng?

Rijal mengatakan tempat pelaksanaan acara ini memang berjarak kurang lebih 100 meter dengan rumah adik dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu.

Namun, ia menyayangkan sikap para aparat yang menyuruhnya menghentikan acara yang berisi tentang pelatihan rentang musik dan diskusi entrepreneur dengan kelompok milenial itu. 

Apalagi pada saat proses penghentian, ia bersama pihak penyelenggara baru mengecek kelengkapan alat musik (chek sound) yang telah disediakan peserta.

Tidak hanya itu, Rijal bersama manajemen dan pengelola kafe pada saat itu langsung diperhadapkan dengan pihak kepolisian untuk tidak lagi menyelenggarakan acara yang mengandung unsur musik. 

"Padahal kita ini kan anak muda yang bekerja di industri kreatif musik dan digital. Saya mau sampaikan kalau ini ada nilai ekonomi kreatifnya. Ini industri kreatif," jelasnya. 

Sikap Spontan Jimin dan Jungkook BTS saat Melihat Seorang Nenek di Konsernya Jadi Sorotan Penggemar

Tidak sampai disitu, Rijal mengaku staf wagub dan Satpol PP yang menghentikan acara itu juga langsung marah. 

"Datang langsung marah-marah di depan orang banyak. Jangan seenaknya juga," katanya.

Tidak berizin

Menanggapi hal ini, salah satu staf wagub, Fatahillah mengungkapkan bahwa acara coaching clinic tersebut tidak memiliki izin.

Tidak hanya itu, menurutnya acara tersebut juga mengganggu seluruh aktivitas warga di sekitaran Rumah Jabatan Wagub Andi Sudirman Sulaiman

"Sudah ada kesepakatan dengan pemilik kepada Polsek dan kelurahan bahwa mereka tidak mengganggu lagi warga sekitar," ucap Fatahillah. 

"Kegiatan Rujab Wagub terganggu. Banyak laporan warga, termasuk anak-anak kecil. (Apalagi) Pak Wagub juga masih punya anak kecil," tutupnya.

 Bocah Pedagang Asongan di Bukittingi itu Kini Tercatat di Sejarah Militer Amerika Serikat

Namun, penghentian paksa ini mengundang kecaman dari para milenial di Makassar dan sejumlah kelompok musik di kota itu.

Kekecewaan ini mereka lontarkan melalui unggahan di media sosial.

Menurut mereka Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman tidak mendukung aktivitas dan profesi pekerja seni di Makassar

Selain itu, bertepatan dengan acara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebenarnya dijadwalkan menghadiri agenda penyerahan simbolis bantuan banjir, di 8 Kabupaten di Kantor Dinas Perdagangan Sulsel jika merujuk pada agenda Pemprov Sulsel.

Namun orang nomor dua di Sulawesi Selatan itu tidak hadir dan hanya diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sulsel.

Sosok Andi Sudirman Sulaiman

Mengenal lebih dekat Andi Sudirman Sulaiman, ST. Sudirman adalah calon Wakil Gubernur Sulsel pasangan Prof HM Nurdin Abdullah.

Masih sedikit orang yang mengenalnya, khususnya dikalangan elite birokrasi ataupun partai.

Namun anda harus tahu, Sudirman adalah adik Menteri Pertanian. Meski begitu, Andi Sudirman dikenal dengan kepribadian yang Low Profile.

Andi Sudirman Sulaiman lahir di dusun kecil di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 25 September 1983.

Sudirman merupakan anak kesebelas dari duabelas saudara yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana.

Ayahnya adalah seorang anggota TNI sekaligus seorang petani. Sedang ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga.

Hina Erdogan Lewat Twitter, Politisi Turki ini Ditangkap, Terancam Penjara 17 Tahun

Sejak dini dalam lingkungan keluarga yang sangat sederhana dan tinggal di kampung kecil, Andi Sudirman mulai belajar bagaimana hidup sederhana.

Nilai-nilai kesederhanaan inilah yang banyak membentuk karakternya ketika menjejak masa remaja. Di samping kesederhanaan, Sudirman kecil mulai memahami cara hidup mandiri.

Tradisi dalam keluarga memang senantiasa menekankan kemandirian tersebut. Tidak mengherankan dalam sosok Andi Sudirman, karakter kemandirian ini demikian tertanam kuat.

Memasuki Sekolah Dasar (SD) Inpres Mappesangka, Kabupaten Bone Sulsel, di tahun 1989, dia menjejak dunia kreativitas seorang anak.

Di masa ini, semua potensi kreativitas serta jiwa kepemimpinannya mulai menemukan saluran untuk bertumbuh.

Di sekolah dasar, Andi kecil sering tampil dalam kegiatan perlombaan baca puisi. Tidak seperti anak seusianya yang pada umumnya tidak percaya diri (minder).

Di masa ini pula, Sudirman banyak menemukan ruang-ruang makna hidup dengan segala dimensinya.

Kesabaran, kejujuran, jiwa toleransi, kesetiakawanan serta kepedulian terhadap sesama merupakan embrio yang kemudian membentuk karakternya hingga kini.

Dalam sifat kesabaran ini, adik Mentan ini banyak memperoleh pembelajaran dari sosok ibunya.

Kesabaran merupakan ‘akar’ kehidupan yang menurut ibunya mampu membuat kita utuh dalam kemanusiaan sekaligus ‘guyub’ dalam rasa keimanan kepada Allah SWT.

Setamat sekolah dasar, Andi Sudirman melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ujung Lamuru Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel di tahun 1995.

Pada masa SMP inilah, Andi Sudirman benar-benar merasakan bagaimana hidup mandiri dalam keprihatinan hidup yang demikian sederhana.

Berbekal uang saku yang hanya Rp 250 plus sekarung beras per bulan, Andi Sudirman menumpang tinggal di rumah seorang kawan neneknya.

Hal ini dilakukan karena letak sekolahnya memang cukup jauh dari dusun tempat tinggal Andi Sudirman.

Bisa dibayangkan, bagaimana seorang anak berusia 12 tahun harus berpisah dari orang tuanya dan hidup sendiri dengan bekal seadanya demi mengejar pendidikan yang lebih baik.

Polisi Hadiahi Timah Panas kepada Anak yang Bakar Ibu Tiri hingga Meninggal di Sumatera Utara

Di masa SMP ini, Andi Sudirman harus pandai-pandai mengatur hidup dan keuangannya. Segala pekerjaan dilakukannya sendiri. Setiap pulang sekolah, Andi mencuci baju sekolahnya sendiri untuk dipakainya kembali esok hari. Semua rutinitas ini dilakukannya tanpa sedikitpun menggerutu

Satu hal yang menarik dari masa ini adalah bagaimana Andi Sudirman mulai belajar menjajal cara-cara berpikir lateral (out of the box).

Sejak masa SMP, Andi demikian aktif merambah semua organisasi pelajar yang ada di sekolahnya, seperti OSIS, MPK (semacam dewan legislatif pelajar) dan Sispala (siswa pencinta alam).

Persentuhannya dengan berbagai organisasi ini memang tidak main-main.

Bagaimana tidak, baru terjadi sepanjang keberadaan SMA Negeri 1 Watampone, ada seorang pelajar yang mampu dipercaya menjabat ketua di semua organisasi ini dalam waktu bersamaan terpilih untuk ketiga posisi tersebut.

Masa subur tumbuhnya jiwa kepemimpinan ini menjadi bagian dari tahapan hidup Andi Sudirman yang paling melekat hingga kini.

Dalam periode ini, Andi belajar bagaimana mengambil sebuah keputusan dengan cepat, bagaimana melakukan negosiasi serta berpikir dealektis untuk menyatukan berbagai pikiran dan kepentingan yang ada dalam dinamika sebuah organisasi.

Pada masa ini pula, Andi banyak belajar bagaimana menghadapi berbagai tekanan serta merancang berbagai aksi serta cara mengimplementasikannya di lapangan.

Inilah yang menjadikan Andi Sudirman sangat menonjol di antara kawan-kawan seusianya. Cara berpikir lateral adalah cara berfikir bagaimana memecahkan sebuah masalah (problem) dengan metode di luar alur berpikir logis-konvensional.

Berpikir model seperti ini memang membutuhkan sebuah kecerdasan di atas rata-rata, dan Andi Sudirman dalam usia yang masih hijau saat itu telah mampu menerapkannya.

Andi memang lebih nyaman menampilkan diri apa adanya.

Di samping kesederhanaan yang sangat melekat dari pribadinya, Andi juga mulai menunjukkan watak yang tak ingin dikenal karena dia anak siapa atau saudara siapa.

Acara Musik Dibubarkan karena Mengganggu Tidur Siang Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman

Semua prestasi yang diraihnya waktu itu merupakan hasil dari kerja dan belajarnya sendiri yang memang cukup keras.

Pernah suatu ketika, jelang akhir masa sekolahnya, gurunya sangat kaget karena baru mengetahui bila Andi Sudirman ternyata bersaudara dengan Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian saat ini), padahal mereka satu sekolah.

Saat itu nama mereka berdua memang cukup populer karena prestasi di sekolahnya. Namun tak ada yang tahu bila mereka sebenarnya bersaudara. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Wakil Gubernur Sudirman Sulaiman yang Bubarkan Konser Musik Karena Tidur Siangnya Terganggu
Editor: Royandi Hutasoit

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved