Dampak Gempa Bumi 6,0 SR yang Berpusat di Nusa Dua Bali, Satu Rumah Warga Banyuwangi Rusak
Kapolsek sedang melakukan pendataan melalui bhabinkamtibmas. Apakah ada kerusakan di wilayah masing-masing.
TRIBUNSOLO.COM, BANYUWANGI -- BPBD Jatim hingga saat ini masih melakukan pendataan dampak gempa bumi 6,0 SR yang berpusat 83 km barat daya Nusa Dua Bali, Selasa (16/7/2019).
Pendataan itu terutama dilakukan di wilayah Jawa Timur yang berdekatan dengan pusat gempa.
Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono, Selasa (16/7/2019).
Menurut Subhan, pihaknya saat ini melakukan pendataan di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
• Begini Kronologi Kasus Dugaan Guru Cukur Paksa Rambut 22 Siswa di Banyuwangi
"Ini masih dicek di Banyuwangi," katanya saat dihubungi, Selasa (16/7/2019).
Sementara Kaur Humas Polres Banyuwangi Iptu Lita menuturkan, saat ini jajaran polsek di Polres Banyuwangi sedang melakukan pendataan di wilayahnya masing-masing.
"Kapolsek sedang melakukan pendataan melalui bhabinkamtibmas. Apakah ada kerusakan di wilayah masing-masing," ungkapnya.
Namun, ungkap Lita, pihaknya sudah menerima informasi di Kecamatan Srono terdapat sebuah rumah yang rusak akibat gempa.
• Tak Ada Dana, Pasar Kartasura Sukoharjo Gunakan Dana Perawatan Pasar dari Swadaya Pedagang
"Ini tadi data yang masuk, Kapolsek Srono melaporkan ada rumah yang rusak di daerah Wonosobo," tandasnya.
Gempa Bumi Guncang Jember dan Banyuwangi
Sebelumnya, Gempa bumi berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 07.18 wib, berpusat di 83 KM Barat Daya Nusa Dua - Bali.
Tak cuma dirasakan di Jember dan Banyuwangi, gempa ini juga terasa di wilayah Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara dan Lumajang.
"Info Gempa Magnitudo 6.0, 16 Juli 2019 pukul 07:18:36 WIB. Lokasi 9.11 LS,114.54 BT (83 km barat daya Nusa Dua Bali). Kedalaman 68 km," demikian broadcast dari Musripan, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates kepada SURYA.co.id.
BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa bumi ini cukup kencang dirasakan warga Kabupaten Banyuwangi, Jember, juga Malang.
Sejumlah warga di Perumahan Villa Tegalbesar, Jember, berlari keluar rumah saat merasakan gempa bumi itu.
Siswa Sekolah di Jember Semburat Keluar Ruangan
Gempa yang berkekuatan 6.0 SR berpusat di 83 KM Barat Daya Nusa Dua, Bali membuat sejumlah anak sekolah di Jember berlarian keluar ruangan, Selasa (16/7/2019).
Gempa yang terjadi pukul 07.18 Wib itu memang cukup terasa di sejumlah wilayah di Kabupaten Jember.
Warga Kecamatan Tempurejo, Ryco melihat beberapa murid sebuah MTs semburat keluar ke halaman dan tepi jalan saat gempa terjadi.
Awalnya dia tidak merasakan gempa karena sedang mengendarai motor mengantar anaknya sekolah TK.
"Lihat anak-anak MTs yang saya lewati semburat, terus bangunan kok goyang-goyang ternyata gempa," ujarnya.
Gempa juga membuat pelajar di SMKN 2 Jember juga keluar dari ruangan.
Mereka yang sudah berada di dalam kelas memang semburat keluar ruangan.
Apalagi gempa terjadi di saat waktu kegiatan belajar mengajar sudah dimulai.
Guru di SDN Sumberasri 1 Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi juga melaporkan jika anak didiknya 'semburat' keluar ruangan akibat gempa.
Genteng Rumah Warga Berjatuhan
Warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember melaporkan adanya genteng rumah yang jatuh akibat gempa berkekuatan 6.0 SR yang berpusat di 83 KM barat daya Nusa Dua, Bali, Selasa (16/7/2019).
"Tidak banyak, ada satu-dua genteng yang jatuh. Memang gempanya terasa banget," ujar Nurul Anwar, Kepala MI Miftahul Ulum Desa Mulyorejo yang juga warga desa setempat.
Nurul kepada SURYA.co.id menuturkan, ada beberapa bangunan yang diketahui gentengnya jatuh.
Di MI Miftahul Ulum tempatnya mengajar, ada genteng yang jatuh. Begitu juga di MI Zainul Hasan Desa Mulyorejo.
"Kalau rumah saya sendiri ada dua genteng yang jatuh," imbuhnya.
Namun tidak ada warga yang terluka dalam peristiwa itu.
Di desa itu juga tidak ada bangunan yang roboh.
Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo berada di gugusan pegunungan Gumitir yang berbatasan dengan Banyuwangi.
Sementara dari info gempa BMKG terlihat pusat gempa lebih dekat dengan wilayah Banyuwangi.
Gempa Terasa Hingga di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gempa bumi berkekuatan 6,0 SR di 83 KM Barat Daya Nusa Dua - Bali juga dirasakan di sejumlah wilayah Pasuruan - Probolinggo, Selasa (16/7/2019) pagi.
Dari informasi yang didapatkan, gempa dirasakan di wilayah Nguling, Pasuruan, dan Sukapura, Probolinggo.
Kedua titik ini sempat merasakan getaran gempa selama kurang lebih 21 detik.
Kepada SURYA.co.id, Mulyono, warga Nguling mengira awalnya bukan gempa.
Ia kaget saat dipan kasurnya itu bergoyang.
"Awalnya saya kira itu kayak mistis, karena ada tetangga meninggal sudah tiga hari. Eh ternyata itu gempa," kata Mulyono.
Pak Mul, sapaan akrabnya mengatakan, gempa di Nguling terasa sekitar 21 detik.
Ia mengaku setelah menyadari itu gempa, langsung ke luar rumah.
"Di luar, tetangga juga sudah berkumpul, takut terjadi apa-apa," paparnya.
Terpisah, Umam, pelaku wisata di Gunung Bromo juga mengaku merasakan gempa itu.
Ia merasakan gempa tidak lebih dari 20 detik.
"Saya saat ada di lautan pasir. Saya sedang menunggu tamu yang sedang berkeliling lautan pasir. Terasa juga. Cuma sebentar saja," pungkas dia. (Luhur Pambudi/Sri Wahyunik/Galih Lintartika)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Satu Rumah Warga Banyuwangi Rusak Akibat Gempa Bumi 6,0 SR yang Berpusat di Nusa Dua Bali