Sebelum Pandu Acara Kompas TV Spesial Didi Kempot, Rosianna Silalahi Dua Hari Belajar Bahasa Jawa
Rosianna Silalahi tampak melakukan persiapan khusus sebelum memandu acara Rosi Kompas TV Spesial Didi Kempot.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM - Rosianna Silalahi tampak melakukan persiapan khusus sebelum memandu acara Rosi Kompas TV Spesial Didi Kempot.
"Memang hari ini episode Jawa, tapi hostnya tetap Batak," ungkap Rosi dan disambut gelak tawa para hadirin yang datang dalam acara tersebut.
Rosi juga mengaku sebelum memandu acara tersebut, dirinya melakukan persiapan khusus, yakni dengan belajar bahasa Jawa selama dua hari.
Dalam acara tersebut, Rosi pun menyapa Didi Kempot dengan bahasa Jawa.
"Mas Didi Kempot Piye Kabare?," sapanya.
Dirinya pun juga sempat melafalkan lirik lagu Cidro yang berbahasa Jawa, dan juga menanyakan maknanya.
"Sebentar mas saya baca lirik lagu Cidro ini, setelah latihan berjam-jam."
Tentu saja dengan terbata-bata, Rosi membacakan lirik tersebut, lantas dirinya pun bertanya apa makna dibalik lagu bernuansa patah hati berjudul 'Cidro' tersebut.
"Mas Didi apa sih makna dari Cidro yang bernuansa patah hati ini? apakah Mas Didi pernah dibuat patah hati atau Mas Didi pelakunya?" tanyanya.
• Didi Kempot Apresiasi Penggemar Mudanya: Saya Anggap anak Muda Juri Karya Saya
Lantas, Didi menyebut dirinya yang menjadi korban dan patah hati.
"Tenane?" tanya Rosi lantas disambut gelak tawa hadirin.
Ternyata makna dibalik lagu Cidro yakni, Didi Kempot berkisah saat menjadi pengamen dulu, dirinya sempat naksir dengan seorang perempuan.
Namun kala itu Didi masih berpenampilan alakadarnya, berambut gondrong, dan sering nongkrong di pinggir jalan.
Rosi pun bertanya, "Ceweknya cantik nggak? terus ceweknya mau?"
Didi pun menjawab perempuan yang disukainya berparas cantik, dan mau dengan Didi Kempot, tapi tak bisa bersama lantaran keluarga sang perempuan tak merestui.
"Lantas dia di rumah nonton saya perasaanya jadi ambyar (hancur)," serunya.
Sementara itu dalam acara tersebut riuh penonton terdengar, bersahutan ikut serta bernyanyi bersama Didi Kempot.
Para hadirin yang datang melabeli diri mereka Sad Boys and Sad Girls, Sobat Ambyar, serta Kempoters. (*)