Seni Lampu Meriahkan Soft Lounching Muktamar Muhamadiyah ke-48 di UMS
Dalam Soft Lounching Muktamar Muhamadiyah ke-48 ini, dipamerkan juga logo Muktamar Ke-48
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seni lampu lampu yang ditembakan di Gedung Induk Siti Walidah, UMS, Pabelan, Sukoharjo pukau penonton saat Soft Lounching Muktamar Muhamadiyah ke-48, Rabu (31/7/2019).
Selain itu, musik orkestra dan keroncong juga memeriahkan acara tersebut.
Dalam Soft Lounching Muktamar Muhamadiyah ke-48 ini, dipamerkan juga logo Muktamar Ke-48 yang ditandai dengan pemukulan gonk, dan kenong oleh para pimpinan Muhammdiyah pusat dan Solo Raya..
Meriahnya soft lounching ini mendapat tanggapan oleh ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nazir yang mengapresiasi kemeriahan acara tersebut.
"Ini auranya seperti Muktamar, meskipun acara ini sudah kita tahan-tahan, biar gak melibihi grand lounching apalagi Muktamar," katanya.
Menurutnya, acara ini penuh dengan nuansa kebersamaan dan persaudaraan.
Sehingga diharapkan mampu menghasilkan Muktamar yang terbaik, baik untuk muhammdiyah dan alam semesta.
Ini acara untuk menyiapkan muktamar, yang penuh dengan kebersamaan persaudaraan. Sehingga nantinya menghasilkan muktamar yang terbaik, baik untuk muhamdiah dan semesta.
Muktamar Muhamadiyah ke-48 sendiri rencana akan diadakan pada 1-5 juli 2020, dan Surakarta ditunjuk menjadi tuan rumah Muktamar tahun ini.
"Solo sudah kali ke-3 menjadi tuan rumah Muktamar, pertama tahun 1929, 1985, dan tahun ini, sementara untuk Jateng sudah ke-6," jelasnya.
• Kompas.com Kembali Jadi Pemenang Kategori Media Online Tepercaya, Konsisten Lawan Hoaks
Dia menambahkan, dalam berjalannya organisasi, masih ada kekurangan sehingga muhammdiyah harus bisa bergerak menjadi lebih baik lagi, demi umat manusia.
"Bagaimana Muhammadiyah dan kekuatan islam trus menjadi komando kehidupan beragama, bagi umat islam ditanah air, dan trus menanamkan benih-benih spirit kehidupan."
"Islam yang membawa damai dan membangun kebersamaan, karena jika tercerai berai, kita tidak bisa jadi bangsa yang maju dan besar," terangnya.
Dia mengatakan saat ini Muhammadiyah sudah menjadi organisasi besar, yang dilebeli perdamaian dunia.
Dalam acara tersebut, dihadiri wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, yang mengapresiasi Muhammdiyah terus eksis membangun perdamaian bangsa dan umat. (*)