Teror Ledakan Petasan di Wilayah Ngemplak Klaten Dipicu Masalah Internal

Dicky membeberkan bahwa petasan yang meledak tersebut merupakan petasan konvensional.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Suami Tina, Sigit saat menunjukkan sisa dari ledakan petasan, Klaten, Selasa (6/8/2019) 

Mereka mengira ada bom rakitan yang meledak namun ternyata suara ledakan dari petasan yang sengaja diledakkan di depan rumah salah satu warga Dukuh Turen, Tina Rukiyem.

Jelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, Honda Scoopy Hadir Berkonsep Merah Putih, Ini Harganya

Saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya,  ia mengatakan bahwa di rumahnya sudah 3 kali ini menjadi sasaran orang tidak bertanggung jawab.

"Ada 3 kali ini, dulu yang pertama itu pakai paku juga dan petasannya dimasukkan di dalam tas kresek," katanya.

"Yang kedua itu menggunakan paralon kecil yang diletakkan di dekat sumur, dulu sepertinya sempat dinyalakan tapi tidak meledak," tambah dia.

Tina sendiri tengah berada di kamar mandi saat kejadian berlangsung.

"Suami kan sedang tidak ada di rumah jadi saya cek sendiri, tetangga juga keluar semua," ujar Tina.

Korban Teror Petasan di Desa Ngemplak Klaten Diimbau Lapor Polisi

"Pas saya masuk kamar itu saya dengar suara motor lewat lalu ada ledakan tersebut," katanya.

Setelah ledakan, dia langsung menghubungi Polsek Kalikotes.

"Polisi datang sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung membawa barang bukti," ujar Tina.

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan yakni petasan 4 buah, 1 paralon, dan beberapa paku payung.

Selama ini Tina mengaku tidak memiliki dendam terhadap siapapun.

Dirinya juga tidak mencurigai pihak-pihak yang sengaja melakukan peledakan petasan di rumahnya selama ini.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved