Kongres PDIP
Megawati Sebut Nama Ahok dalam Kongres PDIP 2019 di Bali, Simbol PDI-P Perangi Politik Identitas
Eriko mengatakan, Megawati sengaja menyebut nama Ahok dalam Kongres PDI-P karena Ahok dinilai sebagai simbol bahwa PDI-P memerangi politik identitas.
TRIBUNSOLO.COM - Megawati Soekarnoputri menyebut nama Ahok ketika membacakan pidato politik dalam Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis kemarin.
"Basuki Tjahaja Purnama, karena sudah jadi kader PDI Perjuangan," kata Mega.
Ahok lantas berdiri.
"Ada yang bilang, jangan dong panggil Pak Ahok lagi. Saya bilang ya emang namanya begitu. Pak Purnama, Pak Purnama, apa kabar," kata Mega yang disambut tawa kader dan undangan.
"Ya kan senang ya kalau tertawa ya," ucap dia.
Sementara dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga membeberkan alasan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), saat menyampaikan pidato politik dalam Kongres V PDI-P.
Eriko mengatakan, Mega sengaja menyebut nama Ahok karena Ahok dinilai sebagai simbol bahwa PDI-P memerangi politik identitas.
• Gerindra Solo Sebut Kedatangan Prabowo ke Kongres V PDIP di Bali Merupakan Contoh Kenegarawanan
"Di tengah esensi pelbagai perbedaan, di tengah sekarang problem radikalisme ya, problem politik identitas, kita tidak boleh mengabaikan yang namanya prinsip kita saling menghargai, saling bertoleran, saling menghormati," kata Eriko kepada wartawan, Kamis (8/8/2019) malam.
Eriko mengatakan, disebutnya nama Ahok juga menandakan bahwa Megawati tidak melupakan Ahok meski baru tercatat sebagai kader PDI-P dan sempat bermasalah dengan hukum.
• Kabar Edi Gombloh Artis Tenar 80-an Pemain Inem Pelayan Sexy, Sekarang Usaha Fotokopi & Tanam Salak
• Kecanduan Tato Sejak Usia 14 Tahun,Pria Jerman Ini Juga Ubah Warna Mata & Pasang Gigi Keramik Hitam
"Kita tidak pernah meninggalkan beliau, dan tidak pernah mau mengatakan bahwa karena ada hal seperti itu (masalah hukum) dia bukan bagian kita. Nah itu yang ingin ditunjukkan oleh ketua umum kami," ujar Eriko.
Kendati demikian, menurut Eriko, disebutnya nama Ahok tak berarti Ahok akan mendapat tugas atau jabatan khusus di tubuh organisasi PDI-P atau pemerintahan.
Menurut Eriko, Ahok belum mempunyai niat untuk kembali berlaga di kancah politik.
PDI-P, kata Eriko, menghargai keputusan Ahok.
"Jadi biarlah kita berikan kesempatan beliau, PDI Perjuangan memberi kesempatan kepada beliau untuk menata kehidupannya dulu. Soal nanti politik atau apa, nantilah. Tanyakanlah kepada beliau," kata Eriko.
(Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Megawati Sebut Nama Ahok dalam Pidato Politik di Kongres PDI-P