Berita Sukoharjo Terbaru
Gunakan Mobil SUV Baru, 2 Orang Ini Tipu Lansia di Sukoharjo dengan Uang Palsu, Berkedok Beli Pepaya
Mbah Tukiman yang tidak menyadari uang pecahan Rp 100 ribu uang palsu, memberi kembalian sebesar Rp 90 ribu.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dua orang tidak dikenal membeli pepaya dari nenek Tukiman (70), seorang pedagang sayur dari dusun Ngronggah, RT 01 RW 08, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, uang palsu (Upal), Kamis (15/8/2019).
Mereka membeli pepaya seharga Rp 10 ribu, dengan pembayaran menggunakan upal pecahan Rp 100 ribu.
Mbah Tukiman yang tidak menyadari uang pecahan Rp 100 ribu uang palsu, memberi kembalian sebesar Rp 90 ribu.
Menurut cucu mbah Tukiman, Amala (26), dia pertama kali menyadari uang itu palsu setelah neneknya menukarkan uang ditokonya yang terletak dibelakang lapak sayur neneknya itu.
"Saat beli itu kan nenek saya minta ke saya uang kembalian sebesar Rp 90 ribu, kemuadian uang itu diberikan kepada pemilik uang palsu."
"Nenek saya lalu memberikan uang tersebut kepada saya, lalu saya sadar jika uang Rp 100 ribu palsu," terangnya.
Amala mencoba mengejar kedua pelaku melarikan diri ke arah utara, namun sesampainya diperempatan pertama, Amala kehilangan jejak pelaku.
• Prada DP Mengaku Tega Mutilasi Fera karena Kecewa Korban Bilang Hamil 2 Bulan
• Tukiman Lansia 70 Tahun di Sukoharjo Ikhlas Tertipu Uang Palsu Ratusan Ribu, Penipu Pakai Mobil
• Foto Agung Hercules saat Ijab Kabul dengan Mira Jadi Sorotan, Putrinya Sebut Mirip Edward Cullen
"Setau saya ada dua orang, pria dan wanita, usia sekitar 50 tahunan."
"Mereka menggunakan mobil inova warna metalik dengan plat AD, mobilnya sepertinya masih baru," terangnya.
Kepada TribunSolo.com, Amala sudah curiga ketika melihat uang pecahan Rp 100 ribu tersebut.
"Pertama saya lihat, sudah kelihatan jika bukan uang asli, kemudian saat saya raba, saya semakin yakin jika uang tersebut palsu," paparnya.
Dia menambahkan, neneknya sudah mengikhlaskan uang tersebut, karena neneknya memang dikenal sebagai orang yang baik.
"Kalau nenek memang dasarnya orang baik, dia sudah ikhlas," pungkasnya. (*)