7 Fakta Penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya: Kronologi hingga Identitas Pelaku
Fakta penyerangan terduga teroris di Polsek Wonokromo, Surabaya, diserang seorang pria beinisial IM (30) pada Sabtu (17/8/2019).
"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.
4. Polisi geledah rumah kos pelaku
Setelah insiden tersebut, polisi juga segera menggeledah rumah kos tempat pelaku tinggal.
"Sebelum maghrib, sekitar pukul 17.50 WIB sudah ada orang di sini jaga-jaga. Sekitar pukul 19.00 WIB, habis isya polisi minta saya jadi saksi," kata Ketua RT III RW II Sidosermo Surabaya, Ainun Arif, Sabtu (17/8/2019).
Ainun Arif mengatakan, saat menggeledah kamar kos pelaku, polisi membawa laptop, kertas, dan HP.
Ia juga menambahkan bahwa istrinya, Fatimah dan tiga anaknya juga dibawa.
"Istrinya Fatimah sama tiga anaknya dibawa. Dua laki-laki satu perempuan," kata dia.
Ainun mengatakan bahwa IM telah tinggal di kamar kos tersebut selama lima tahun.
5. Pelaku jualan sempol & makaroni
Di sekitar rumahnya, pelaku dikenal sebagai penjual sempol dan juga makaroni di sekitar kosnya.
IM (30), pelaku penyerangan anggota Polsek Wonokromo Surabaya, tinggal bersama istri dan 3 anaknya di rumah kos Jalan Sidosermo IV Gang 1 nomor 10A.
Di kompleks pemukiman tersebut, pelaku lebih dikenal dengan nama Ali.
"Pak Ali biasa berjualan jajanan sempol dan makaroni.
Biasanya dititipkan ke warung-warung," kata Ainul Arif.
6. Terduga belajar terorisme lewat Facebook