Kontingen Tawangmangu Usung Budaya Papua dalam Karnaval Pembangunan Karanganyar
Kontingen dari Kecamatan Tawangmangu mengusung budaya Papua dalam Karnaval Pembangunan Kabupaten Karanganyar yang digelar di Alun-alun Karanganyar.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kontingen dari Kecamatan Tawangmangu mengusung budaya Papua dalam Karnaval Pembangunan Kabupaten Karanganyar yang diselenggarakan di Alun-alun Karanganyar, Sabtu (24/8/2019).
Tak hanya mengusung tema budaya, kontingen Tawangmangu juga mengajak warga Papua yang tinggal di Tawangmangu.
Terhitung ada sembilan orang warga Papua yang ikut memeriahkan Karnaval Pembangunan tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com, sembilan orang warga Papua tersebut merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu (ST3).
“Mereka kuliah di ST3 jadi bermalam di Tawangmangu,” kata Camat Tawangmangu, Rusdianto, Minggu (25/8/2019).
Menurutnya warga Papua merasa senang sekali bisa berpartisipasi dalam kegiatan karnaval ini.
Selain itu masyarakat Tawangmangu dan Papua yang tinggal di Tawangmangu bisa bersama-sama memeriahkan HUT RI ke-74.
Selama mengikuti karnaval mereka bersama-sama meneriakkan yel-yel “Siapa kita? Indonesia. NKRI? Harga Mati” sebagai semangat persatuan dan kesatuan.
“Kami tunjukkan persatuan kita, wilayah kami ada masyarakat Papua yang bisa membau, buktinya mereka mau ikut karnaval,” tambahnya pada TribunSolo.com.
Karnaval Pembangunan di hari ketiga ini berlangsung lebih meriah dari pada dua hari sebelumnya dengan disaksikan ribuan penonton di sepanjang Jalan Lawu yang digunakan untuk karnaval. (*)