Soal Santunan kepada Korban Tol Jagorawi, Dul Jaelani: Terima Kasih untuk Ayah
Terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan Dhani telah lalai dalam menyantuni keluarga korban kecelakaan, Dul tidak menyinggungnya.
TRIBUNSOLO.COM - Abdul Qodir Jaelani alias Dul Jaelani berterima kasih kepada ayahnya, Ahmad Dhani, yang berkomitmen memberikan santunan kepada korban kecelakaan akibat ditabrak olehnya di Tol Jagorawi pada 2013.
"Terima kasih juga untuk ayah saya yang sudah melaksanakan kewajibannya," kata Dul di kediaman Ahmad Dhani, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019) sore.
Terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan Dhani telah lalai dalam menyantuni keluarga korban kecelakaan, Dul tidak menyinggungnya.
Dul berulang kali meminta maaf saat empat perwakilan keluarga dihadirkan oleh neneknya, Joyce Theresia Pamela Kohler, dengan maksud meluruskan pemberitaan yang tidak benar.
• Ahmad Dhani Dikabarkan Lalaikan Santunan, Keluarga Korban Dul Jaelani Beri Tanggapan
Dul mengaku banyak belajar atas kejadian yang menimpanya pada 2013.
"Saya ingin meminta maaf sebanyak-banyaknya atas kesalahan saya yang memang di luar kendali, tetapi tetap saja itu mungkin kesalahan saya," ujar Dul.
"Saya juga mendapatkan pelajaran yang begitu berharga. Jadi saya berharap silaturahmi tidak berhenti di sini."
"Tolong maafkan saya karena itu memang kesalahan saya, saya akui. Jadi terima kasih dan tolong, maafkan saya. Maafkan saya," kata Dul.
Dari pertemuan Joyce dengan keluarga korban, mereka membuat pernyataan membantah pemberitaan yang tidak benar tersebut.
Joyce mengatakan, Ahmad Dhani tetap amanah menjalankan kewajiban-kewajibannya tersebut meski saat ini mendekam di penjara.
• Cerai dari Ahmad Dhani, Ini Resep Maia Estianty Dapatkan Irwan Mussry, Suami Tajir dan Baik Hati
Adapun, Dul terlibat kecelakaan di Kilometer 8+200, Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu 8 September 2013 dini hari.
Mitsubishi Lancer keluaran 2010 yang dikemudikan Dul hilang kendali.
Mobil Dul kemudian menghantam Daihatsu Gran Max B 1349 TEN yang berada di sampingnya.
Tujuh dari 13 penumpang Gran Max meninggal dunia.
Kasus Dul kemudian bergulir ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.