Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Manager Tim PB Djarum Fung Permadi Buka Suara soal Polemik KPAI Vs Djarum, Benar Ada Ancaman Demo?

Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Jateng Rifqi Gozali dengan Fung Permadi, Manager Tim PB Djarum, di GOR Djarum Kudus.

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Kabid Pembinaan PB PBSI Susi Susanti (tengah) didampingi oleh Ketua Pelaksana Teknis PB Djarum Fung Permadi (kiri) dan Sekjen PB PBSI Achmad Budiharto (kanan), saat jumpa pers di Sasana Krida GOR Satria Purwokerto, Senin (9/9/2019). 

TRIBUNSOLO.COM, KUDUS - Bertepatan dengan penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis di Purwokerto, Sabtu (7/9/2019) PB Djarum resmi pamit.

PB Djarum menghentikan seluruh kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai 2020.

Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Termasuk Menpora mendukung untuk melanjutkan audisi itu.

Sedangkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mendukung keputusan KPAI.

Soal Dugaan Eksploitasi Anak oleh PB Djarum, Fahri Hamzah Minta KPAI dan Lentera Anak Urus Hal Lain

Gubernur Ganjar Pranowo menyarankan KPAI dan PB Djarum duduk bersama mencari solusi.

Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Jateng Rifqi Gozali dengan Fung Permadi, Manager Tim PB Djarum, Rabu (11/9) di GOR Djarum Kudus.

PB Djarum sudah mantap hentikan Audisi Umum Beasiswa?
Pak Yoppy pimpinan saya. Kalau saya kan pelaksana teknis di lapangan, untuk pembinaan di PB Djarum. Arahan Pak Yoppy, tahun depan kita rehat.

Ada kemungkinan digelar lagi Audisi Beasiswa Bulu Tangkis?
Saya tidak berwenang untuk itu. Tugas saya menyelesaikan audisi umum tahun ini. Nanti finalnya di Kudus. Tahun depan kami istirahat. Pembinaan sehari-hari tetap berjalan terus.

Tuduhan eksploitasi anak kenapa baru sekarang mencuat?
Untuk kronologisnya mulai tahun lalu waktu audisi di Surabaya, pernah mendapatkan surat.

Tapi setelah itu saya tidak tahu perkembangannya.

Tugas saya bagaimana melatih membina atlet-atlet yang sudah masuk PB Djarum mengejar mimpinya. Kami memfasilitasi mereka jadi pemain bulu tangkis tingkat dunia.

Mungkinkah tetap audisi namun tanpa nama Djarum?
Itu bukan wewenang saya. PB Djarum kan suatu entitas yang berbeda dari PT Djarum itu sendiri.

Kalau mau ngomong hukum, sebenarnya kami ini entitas hukum yang berbeda. Kami kan bernaung di bawah Djarum Foundation.

Tetapi KPAI menuduh itu melanggar hukum, itu kan perkara persepsi. PB Djarum sudah 50 tahun membina punya reputasi to.

Jadi kalau memang diatur seperti apa, saya sih monggo siap dan siap menerima mandat. Apapun keadaannya akan saya hadapi demi untuk perbulutangkisan Indonesia.

Bagaimana rencana penjaringan bibit atlet secara konvensional?
Kita mengadakan pemantauan turnamen-turnamen di Indonesia.

Juga bisa mengundang atlet yang kami pandang berpotensi.

Kami bisa undang untuk tes di Kudus.

Seperti selama ini yang kita lakukan sebelum audisi umum digelar mulai 2006. Kami akan ada beberapa rekanan sesama klub bulu tangkis.

Efektif mana penjaringan dari pantauan dengan audisi umum?
Mungkin ada sedikit perbedaan sebelum 2006 konvensional dengan yang sekarang.

Sekarang adik-adik atlet banyak sekali animonya.

Artinya atlet bulu tangkis secara jumlah bertambah.

Dulu sedikit atlet dan turnamen juga tak banyak. Melalui audisi umum bisa lebih menjangkau bibit terpendam di daerah.

Tanpa nama Djarum di kaus hilangkan imej eksploitasi anak?
PB Djarum kan sudah punya reputasi. Kalau diganti kan berarti nama baru. Berarti reputasinya kosong. Kami keberatan.

Apa bedanya Djarum dengan PB Djarum?
Kalau omong itu ya pasti terkait.

Tapi PB Djarum bernaung di bawah Djarum Foundation. Ini bentuk CSR dari PT Djarum.

Kalau CSR kan untuk pekerjaan-pekerjaan sosial.

Kita sungguh-sungguh ingin bisa membangun kejayaan bulu tangkis Indonesia dimulai dari regenerasi atlet kecil.

Kenapa kita pakai atlet usia 10-11 tahun? Waktu pembinaan tidak instan.

Kalau mengacu pada prinsip 10 ribu jam latihan, kira-kira dibutuhkan 7-8 tahun untuk mereka bisa bersaing di tingkat nasional.

Seleksi terakhir ini terganggu desakan KPAI?
Ya sedikit banyak pasti ada pengaruhnya.

Ada ancaman demo, segala macam itu ya.

Tidak tahu dari mana yang mau demo.

Kantor kita di Jakarta juga sudah pernah didemo terkait audisi umum.

Tapi ancaman demo di Bandung tidak terjadi, di Purwokerto juga ada.

Ada berapa atlet pebulutangkis di PB Djarum?
Untuk atlet binaan PB Djarum di luar Pelatnas, baik atlet yang di Jakarta maupun di Kudus, kira-kira 190 sampai 200 orang. Yang di Pelatnas ada 40 lebih.

Yang di Pelatnas itu statusnya masih anggota PB Djarum. Atlet PB Djarum yang di Kudus untuk atlet tunggal, sedangkan yang di Jakarta untuk atlet ganda.

Berapa persen mereka hasil Audisi Umum Beasiswa?
Pesentasenya sangat kecil.

Kalau dirata-rata, setiap audisi umum yang diterima antara 25 sampai 30 orang setiap tahun.

Setahun ada evaluasi, apakah bisa lanjut atau cut tengah jalan dengan banyak pertimbangan.

Bagaimana PB Djarum tanggapi orangtua dan anak kecewa?
Sementara saya belum dengar itu. Tapi kalau saya pernah melihat sekilas di twitter memang ada yang kecewa atas penghentian audisi ini.

Apa fasilitas didapat anak lolos seleksi audisi?
Semua fasilitas asrama, latihan, makan selama menjadi anggota PB Djarum kita tanggung, peralatan kebutuhan kita cukupi.

Kemudian kami ikutkan turnamen-turnamen apabila atlet sudah bisa mengikuti, pembiayaan kita tanggung semua.

Kita menyediakan sekolah yang bekerja sama dengan kami. Biaya sekolah ditanggung orangtuanya sendiri.

Namanya kan beasiswa bulu tangkis.

Penghentian ini menampar negara tak mampu membina atlet?
Tidak ada maksud untuk itu. Misalkan pemerintah turun tangan malah baik. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kita cooling down dulu, disetop. (Rifqi Gozali).

Artikel ini telah dipublikasikan Tribun Jateng dengan judul: Wawancara Eksklusif Manager Tim PB Djarum Fung Permadi Terkait Polemik KPAI Vs Djarum

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved