Video Bawa Sajam ke Sekolah Viral, Ternyata Siswa di Gunungkidul Ini Ditinggal Orangtua sejak Lahir
Pelajar berusia 14 tahun, terekam dalam video sedang membawa benda tajam sambil mendatangi sekolahnya di SMP Negeri di Gunungkidul, Yogyakarta.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang pelajar berusia 14 tahun, terekam dalam video sedang membawa benda tajam sambil mendatangi sekolahnya di SMP Negeri di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Adapun video berdurasi 30 detik ini banyak beredar di media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @makassar_iinfo pada Rabu (11/9/2019).
Dalam keterangan video, disebutkan bahwa pelajar itu diduga mengalami kecanduan game, sehingga ia membawa senjata tajam untuk mengambil handphone-nya yang disita oleh guru.
Tidak hanya itu, ada juga warganet yang mempertanyakan kebenaran mengenai video viral ini.
Konfirmasi Kapolres Mengonfirmasi hal itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengungkapkan, bahwa kejadian yang terekam dalam video adalah benar terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
"Benar di Gunungkidul, pelajar itu berinisial G, usianya 14 tahun, masih sekolah di SMP Negeri," ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/9/2019).
• Update Viralnya Siswa Gunungkidul Bawa Sabit ke Sekolah karena HP Disita, Guru Sebut Kenakalan Biasa
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Ahmad mengisahkan bahwa video tersebut terjadi pada Kamis (7/9/2019).
"Saat itu proses belajar sedang berlangsung, dia (G) main HP kemudian diambil oleh guru dan diserahkan kepada wali kelas, karena memang peraturannya seperti itu," ujar Ahmad.
Atas kejadian penyitaan ponsel itu, G diperbolehkan mengambil kembali ponselnya dengan syarat ia harus membawa orangtua atau surat pernyataan dari orangtua.
Namun, di hari itu G tidak membawa orangtuanya.
Melainkan ia datang ke sekolah di keesokan harinya sambil membawa benda tajam.
Melihat hal itu, sang guru yang menyimpan ponsel tersebut mendatangi G sembari menyerahkan ponsel dari jarak jauh.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, G lalu pergi meninggalkan gedung sekolah.
• Video Viral, Seorang Pelajar di Gunung Kidul Tenteng Parang Tak Terima Ponselnya Disita Guru
Menindaklanjuti tindakan yang menimbulkan keresahan ini, Polsek Ngawen pun menyelidiki permasalahan dan mencari jalan keluar.
"Kemudian dari Polsek Ngawen menyelidiki permasalahan tersebut dan mempertemukan dua pihak, akhirnya dibuat pernyataan dari pihak anak dan kepala sekolah," ujar Ahmad.
"Karena anak itu masih di usia bersekolah, jadi ia masih diizinkan tetap bersekolah di sekolah tersebut," kata dia.
Tidak ada orangtua Mengetahui adanya syarat yang harus dipenuhi jika ingin ponselnya kembali, Ahmad menyampaikan bahwa diduga apa yang dialami G bukan kecanduan game, melainkan karena gangguan psikis tidak memiliki orangtua.
"Di rumah, G sudah tidak punya orangtua, yang mengurusnya itu buyutnya," ujar Ahmad.
Ahmad mengatakan bahwa G sudah tidak ditinggal orangtuanya sejak ia lahir.
Hingga kini keberadaan orangtuanya belum bisa diketahui.
Dalam keseharian, G bersikap normal seperti anak remaja pada umumnya, bahkan ia tidak nakal.
Menilik perilakunya yang mendatangi sekolah dengan membawa benda tajam, Ahmad pun tidak habis pikir.
"Si G ini biasa saja, enggak nakal makanya kok aneh bisa seperti itu."
"Mungkin karena gangguan psikis, tidak ada orangtua, jadi perilaku anak seperti itu," kata Ahmad.
Ahmad menyampaikan bahwa untuk keterangan "kecanduan game", pihaknya tidak mendalami.
Hingga kini, pihak kepolisian berharap G agar tetap bisa bersekolah agar bisa dibimbing oleh pihak sekolah. (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Pelajar Bawa Benda Tajam untuk Ambil Ponselnya yang Disita"