Berita Sukoharjo Terbaru
Soal Politik Dinasti, Pengamat Politik Univet Sukoharjo: Sistem Organisasi Indonesia Masih Paguyuban
Budaya keorganisasian di Indonesia menurutnya masih berkembang dengan cara paguyuban.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pengamat politik dari Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet), Joko Suryono menilai politik dinasti yang ada di Indonesia merupakan implementasi dari karakter organisasi yang dibangun masyarakat Indonesia.
Budaya keorganisasian di Indonesia menurutnya masih berkembang dengan cara paguyuban.
Sehingga sistem yang dibangun masih kental dengan cara kekerabatan, ataupun kekeluargaan.
"Politik dinasti itu tidak lepas dari keorganisasian yang dibangun di Indonesia."
"Sehingga percayaan diberikan oleh orang terdekat, yang bisa jadi anggota keluarga," katanya saat berbincang dengan TribunSolo.com, Senin (22/9/2019).
Hal tersebut terbawa hingga kedalam sistem Politik yang ada di Indonesia, yang mana dia mencontohkan seperti Politik yang dibangun mantan Bupati Banten, Ratu Atut Chosiyah.
Untuk Kabupaten Sukohajo, dia menunggu hasil rekomendasi dari PDI Perjuangan, dengan pencalonan istri Bupati Sukoharjo, Etik Suryani yang mendaftar menjadi Calon Bupati Sukoharjo.
• Rusuh di Wamena Papua, Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar, Pegawai Supermarket Lompat dari Lantai Dua
• Wanita di Tuban Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Plat Merah, Korban Sempat Gedor Kaca Mobil
• Kembalikan Formulir Calon Wali Kota di PDIP Solo, Purnomo Sebut Dirinya Sebagai Petugas Partai
"Jika rekomendasi diberikan kepada Etik - Agus, pada intinya sistem paguyuban ini masih kuat di Indonesia," imbuhnya.
Dia menambahkan, secara aturan, politik dinasti ini merupakan hal yang sah-sah saja.
Dengan majunya Etik Suryani yang maju bersama Sekda Sukoharjo, Agus Santosa, menurut Joko merupakan calon yang sangat kuat.
Kedua tokoh ini memiliki kelebihan masing-masing seperti Etik lebih unggul dalam masalah sosial kemasyarakatan, mengigat dirinya merupakan Ketua TP PKK Kabupaten Sukoharjo.
Sementara Agus sangat mengetahui masalah administrasi dan birokrasi pemerintahan, mengingat dia saat ini sebagai Sekda.
"Tapi kendaraan politik juga memiliki pengaruh yang sangat besar, untuk Sukoharjo sendiri mesin politik PDI P juga sangat kuat," pungkasnya. (*)