Kecewa Dandhy Dwi Laksono Ditangkap, Ernest Prakasa: Waktunya Lagi Kurang Tepat
Komika dan sutradara, Ernest Prakasa, kecewa dengan penangkapan sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono.
TRIBUNSOLO.COM - Komika dan sutradara, Ernest Prakasa, kecewa dengan penangkapan sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono.
Melalui akun Twitter @ernestprakasa, Ernest retweet berita media online tentang komitmen Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjaga demokrasi.
Dalam twit tersebut, Ernest memberi balasan menohok.
"Lalu di hari yang sama, Dandhy Laksono ditangkap polisi. Jangan bercanda Pak, waktunya lagi kurang tepat," tulis Ernest.
Ernest melanjutkan, publik kini sudah resah.
"Politik itu rumit, apalagi di masa transisi seperti ini, saya yakin Pak Jokowi sedang dalam posisi yang amat pelik."
"Tapi, jadi Presiden memang tidak mungkin mudah, kami resah menanti, Pak," lanjut Ernest.
• Inilah Isi Kicauan Twitter yang Membuat Dandhy Dwi Laksono Ditangkap Polisi, tentang Papua
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengundang puluhan tokoh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Jokowi membahas sejumlah hal dengan para tokoh agama, salah satunya terkait aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK hasil revisi.
Kepada para tokoh yang hadir, Jokowi pun menegaskan kembali komitmennya kepada kehidupan demokrasi di Indonesia tidak pernah berubah.
"Kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat, adalah hal dalam demokrasi yang harus terus kita jaga dan pertahankan. Jangan sampai Bapak Ibu sekalian ada yang meragukan komitmen saya mengenai ini," kata dia.
Pada malam harinya, publik dikejutkan dengan penangkapan pendiri Watchdoc Dandhy Dwi Laksono.
Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Asfinawati mengatakan, Dandhy ditangkap penyidik Polda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019) malam.
Dandhy dijemput penyidik di rumahnya di daerah Jatiwaringin, Bekasi.
Awalnya, Dandhy tiba di rumahnya pukul 22.30 WIB.