Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Terungkap, Ini Fakta-fakta Demo Mahasiswa di Tanah Air

Sejumlah demo menolak Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Mereka memenuhi halaman depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Secara bergantian, perwakilan mahasiswa Unindra, UI, UPN, Trisakti, ITB, Paramidana dan Moestopo memberikan orasi. Mereka mengkritik sikap DPR dan pemerintah yang akan mengesahkan rancangan undang-undang yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan masyarakat. 

Ia mengaku hanya mendengar bunyi seng, lalu disusul suara teriakkan istri dari dalam rumah.

"Saya masuk kamar dan liat betis istriku berdarah, dan saya cuci ternyata ada lubang betis bagian kanan belakang lutut dengan kedalaman 4 sentimeter dan sebesar kelingking dan panjang 1 sentimeter, dan warna kuning emas," kata Zainal saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/9/2019).

3. Siswa ditolak gabung demo mahasiwa di Aceh

Puluhan pelajar yang sempat bergabung dengan barisan mahasiswa yang akan beruniukrasa menolak pengesahan sejumlah RUU di Aceh Tengah mendengarkan intruksi dari Koordinator Lapangan, Senin (30/9/2019) pagi. Mahasiswa menolak mengikutsertakan pelajar untuk aksi yang akan dilakukan saat itu.
Puluhan pelajar yang sempat bergabung dengan barisan mahasiswa yang akan beruniukrasa menolak pengesahan sejumlah RUU di Aceh Tengah mendengarkan intruksi dari Koordinator Lapangan, Senin (30/9/2019) pagi. Mahasiswa menolak mengikutsertakan pelajar untuk aksi yang akan dilakukan saat itu. ((KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP))

Puluhan siswa SMKN 1 Bener Meriah ikut berkumpul bersama massa dari mahasiswa di komplek Lapangan Panjat Tebing di Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah, Senin (30/9/2019).

Namun, para siswa tanpak kecewa, saat Koordinator Lapangan, Agung, mempertanyakan kehadiran para siswa ke lokasi itu.

"Adik-adik kami para siswa, kakak-kakak mahasiswa yang mau berunjuk rasa ini sudah memasukan surat ke polisi, jadi polisi tahu mahasiswa akan turun, apakah adik-adik siswa punya penanggung jawab?," kata Agung, dengan menggunakan alat pengeras suara.

Pihaknya tidak setuju jika para siswa melanggar peraturan sekolah dengan membolos dari jam pelajaran, sementara mereka tidak mendapatkan izin dari pihak sekolah.

"Kami menghargai aspirasi adik-adik, tetapi jika sesuatu terjadi di antara kalian, misalnya saja dengan polisi, maka sudah pasti akan melibatkan para orangtua," ungkap dia.

4. Di Palopo, satu polisi luka di bagian mata

Aksi mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Palopo, berakhir ricuh, saling serang mahasiswa dan aparat kepolisian terjadi hingga ke dalam lapangan Pancasila, akibatnya satu orang Polisi mengalami luka bagian mata, Senin (30/09/2019)
Aksi mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Palopo, berakhir ricuh, saling serang mahasiswa dan aparat kepolisian terjadi hingga ke dalam lapangan Pancasila, akibatnya satu orang Polisi mengalami luka bagian mata, Senin (30/09/2019) ((Muh. Amran Amir))

Petugas mengamankan seorang pengunjuk rasa yang diduga provokator saat demo di depan gedung DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (30/9/2019).

Bentrokan terus memanas di Lapangan Pancasila, petugas pun berhasil menghalau mahasiswa.

Saat ricuh, seorang polisi mengalami luka bagian mata akibat lemparan batu.

Korlap aksi Algazali mengatakan, unjuk rasa ini dilakukan untuk menolak Undang-undang KPK, Bubarkan BPJS Kesehatan, dan meminta Presiden RI mengevaluasi Kapolri serta Menkopolhukam.

“Kami meminta tolak Undang-undang KPK, tolak RKUHP dan bubarkan BPJS Kesehatan dan kami meminta untuk mencopot Menkopulhukam, mencopot Kapolri dan mencopot Kapolda Sulsel karena dianggap tidak mampu menuntaskan kasus HAM,” katanya saat dikonfirmasi di lokasi.

5. Di Samarinda, tiga anggota DPRD dikurung massa

Anggota DPRD Kaltim Rusman Yakuq berhasil lolos dari barikade mahasiswa dalam aksi demo di depan Kantor DPRD Kaltim, Senin (30/9/2019).
Anggota DPRD Kaltim Rusman Yakuq berhasil lolos dari barikade mahasiswa dalam aksi demo di depan Kantor DPRD Kaltim, Senin (30/9/2019). ((KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON))
Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved