Berita Sukoharjo Terbaru
Buntut Kasus Dugaan Perampasan Mobil oleh Oknum Polisi di Sukoharjo, Ada Bantahan dari Rival Pelapor
Dina Yusniar (36), warga Surakarta memberikan tanggapannya atas laporan Bima Saraswati (39) ke Polres Sukoharjo pada Jumat (4/10/2019) lalu.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dina Yusniar (36), warga Surakarta memberikan tanggapannya atas laporan Bima Saraswati (39) ke Polres Sukoharjo pada Jumat (4/10/2019) lalu.
Bima melaporkan dua oknum polisi yang bertugas di Solo berinisal W dan D atas dugaan keterlibatan masalah utang piutang antara Bima dan Dina.
Dua polisi berinisial W dan D itu dilaporkan ke Polres Sukoharjo karena diduga merampas mobil jenis Honda Brio milik Bima Saraswati.
Seperti diberitakan sebelumnya, informasi yang diterima TribunSolo.com, kedua polisi itu bertugas di Kestuan Brimob yang ada di Solo.
Duduk perkara peristiwa ini dipicu masalah utang Bima Saraswati dengan wanita bernama Dina.
• Misteri Kejadian Uang Hilang di Dayeuhkolot Bandung, Hingga Muncul Selebaran Bagi Pemilik Tuyul
Bima punya utang sebesar Rp 120 juta, dengan perjanjian bunga 20 persen setiap bulannya.
Namun, Bima Saraswati mengaku, urusan utangnya dengan Dina sudah selesai.
Ia telah melunasi utang itu, dengan jumlah total berkali-kali lipat dari jumlah pokoknya.
"Saya sudah ngasih lebih dari itu, Rp 500 juta ada, buktinya ada."
"Tapi dulu sempat karena pabrik saya enggak jalan, saya enggak bisa ngasih bunga,"
"Dia ngotot minta terus, sampai dulu pernah saya laporin ke Polsek Pasar Kliwon," jelas Bima Saraswati.
• Maher Zain Bakal Konser di Solo, Catat Lokasi, Tanggalnya, dan Tiketnya
Bima mengaku, setelah dirinya membuat aduan, pada tanggal 20 Agustus 2019, dia didatangi 7 orang pria dirumahnya di kawasan Bulakan, Sukoharjo.
"Pagi-pagi saya didatangi tujuh orang, yang dua oknum polisi itu, dan saya diajak pergi ke sebuah rumah makan,"
"Waktu itu saya mau telpon orang tua saya tidak boleh, lalu mereka ambil handphone dan kunci mobil saya," katanya.
Dia mengatakan, saat dua orang oknum polisi itu mendatangi rumahnya, mereka tidak mengenakan seragam anggota kepolisian.
Namun mereka mengaku dari Polda Jawa Tengah.
Selesai makan, Bima Saraswati disuruh menandatangani surat pernyataan, yang menyatakan mobilnya jenis Honda Brio disita untuk dijadikan jaminan.
Dia melaporkan dua oknum polisi itu atas dugaan peremapasan mobil Honda Brio milik Bima.
Tanggapan Dina Yusniar
Menanggapuli hal itu, Dina memberikan klarifikasinya mengenai keterlibatan dua oknum polisi itu.
"Memang benar saya mencari Bima, tapi saat itu saya tidak tau jika ada oknum polisi yang ikut saya saat saya ke rumah Bima," katanya saat berbincang dengan TribunSolo.com, Sabtu (5/10/2019).
Dia mencari Bima sejak awal 2017 lalu, karena Bima menurutnya tidak menepati perjanjian usaha dengannya.
"Saya sudah tiga tahun mencari Bima, tapi gak pernah ketemu, sampai akhirnya saya ajak temannya untuk mendampingi saya ke rumah Bima," jelasnya.
Dina mengaku teman-teman yang dia ajak merupakan teman jamaah satu pengajian dengannya.
"Walaupun kita kenal, tapi kan sebelumnya kita gak pernah tanya apa pekerjaannya," imbuhnya.
Dina juga ikut saat mendatangi rumah Bima, pada pertengahan Agustus 2019 lalu.
"Saya datang sekitar jam 04.30 wib, karena Bima orangnya susah dicari"
"Kata tetangganya, Bima kalau pulang larut malam, dan pagi dia sudah pergi lagi," jelasnya.
Saat bertemu dengan Bima, Dina menjelaskan jika ingin menyelesaikan masalah ini ke Polres.
Namun justru Bima yang menawarkan mobilnya untuk jaminan, dengan membuat surat perjanjian.
"Dia sendiri yang menawarkan mobilnya, bukan saya yang merampas mobilnya."
"Jadi saya mau klarifikasi jika ada oknum Polisi yang merampas mobilnya, itu salah," tegasnya.
Dina menyakinkan jika mobil milik Bima saat ini masih dia simpan untuk jaminan, dan hal itu sesuai dengan kesepakatannya dengan Bima. (*)