Berita Solo Terbaru
SD Negeri II Plesungan Terkena Dampak Asap Sisa Kebakaran Sampah TPA Putri Cempo
Sebuah sekolah dasar (SD) Negeri II Plesungan terdampak asap sisa kebakaran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebuah sekolah dasar (SD) Negeri II Plesungan terdampak asap sisa kebakaran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Seorang guru SD Negeri II Plesungan, Rachmad Diyanta mengatakan, pihak sekolah telah melaporkan dampak asap sisa kebakaran sampah kepada puskesmas dan pihak kelurahan.
"Tiga kali (melaporkan) sejak tanggal 30 Juli 2019, dan terakhir tanggal 1 Oktober 2019," tutur pria yang akrab disapa Rachmad kepada wartawan, Senin (7/10/2019).
"Kemarin, saya mencoba ke kantor kelurahanbdan puskesmas, (kemudian) disuruh berkoordinasi dengan Puskesmas Sibela," imbuhnya membeberkan.
Hasil dari koordinasi itu, lanjut Rachmad, pihak sekolah mendapat bantuan satu boks berisi 100 masker.
"Bantuan itu dua hari sudah habis, (terlebih lagi) siswanya berjumlah 47 dari kelas satu sampai enam," tutur Rachmad.
"Yang jelas dari puskesmas sudah memberi tapi belum mencukupi," tambahnya.
• Tak Banyak yang Tahu Ternyata Nama Malioboro di Yogyakarta Berasal dari Nama Penjajah Inggris
• Kisah Pemuda Asal Garut Bawa Potret Mendiang Kekasih di Hari Wisuda, Curhatannya Viral di Twitter
• Aksi Heroik: Petugas Damkar di Cimahi Selamatkan Kucing yang Jatuh di Sumur Sedalam 14 Meter
Rachmad menambahkan, para guru dan murid SD Negeri II Plesungan baru memakai masker apabila asap sudah pekat.
"Guru dan siswa (bila asap) sudah pekat sekali, pakai masker, jika tidak begitu ya tidak," terang Rachmad.
Pihak sekolah, lanjut Rachmad, belum memutuskan untuk meliburkan para muridnya karena belum mendapatkan himbauan.
"Belum ada himbauan untuk meliburkan, tahun lalu pernah meliburkan selama dua hari, untuk sekarang belum," tutur Rachmad.
Rachmad berharap, pemerintah lebih pro-aktif untuk selalu menanyakan ketersediaan bantuan yanh diberikan ke pihak sekolah.
"Pro-aktif instansi terkait untuk selalu kesini menanyakan masih ndak maskernya, mestinya begitu," tutur Rachmad.
"Masalahnya, setiap kejadian dari pihak sekolah selalu laporan ke instansi-intsansi terkait, ya ke kelurahan, puskesmas, dan ke kantor dinas," imbuhnya membeberkan.
(*)