Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penjahit Khusus Langganan Jokowi Lebih Suka Ajari Keahlian Menjahit pada Kaum Difabel, Ini Alasannya

Penjahit langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suparto (58) mengaku lebih suka mengajari menjahit anak-anak difabel.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Penjahit langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suparto (58) di kantor Arjuna Tailor, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penjahit langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suparto (58) mengaku lebih suka mengajari menjahit anak-anak difabel.

Itu bukan tanpa alasan, bagi Suparto, kaum difabel memiliki keistimewaan saat diajari.

"Anak-anak difabel punya keistimewaan, dia tekun, pekerjaan bagus, ternyata saya dalami anak-anak difabel tidak kalah pintar dengan kita, karena tekun tadi," tutur Suparto kepada TribunSolo.com di kantor Arjuna Tailor, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa (15/10/2019).

Walaupun begitu, tempat usahanya, Arjuna Tailor masih terbatas untuk menerima kaum difabel yang ingin diajari menjahit.

Suparto mengungkapkan, ia belum bisa menerima semua tipe difabel karena keterbatasan fasilitas, terutama bagi yang berkursi roda.

"Cuma karena tempat terbatas tidak bisa menerima semua difabel, kalau pakai kursi roda belum, krek bisa," ungkap Suparto.

"Patah kaki, patah tangannya kayak gitu masih bisa, ya tempatnya ndak memungkinkan," imbuhnya membeberkan.

Suparto menceritakan, ia pernah menerima murid tuna wicara, kurang lebih lima tahun yang lalu.

Penjahit Langganan Jokowi Pernah Ukur Baju Raja Mangkunegaran hingga Nyurati Soeharto, Ini Ceritanya

Penjahit Bendera Merah Putih di Laweyan Solo Panen Pesanan, Harga Bendera Mulai Rp 2.000-Rp 65.000

"Dulu pernah ada tuna wicara, pernah, tapi kini sudah bisa berdiri sendiri," ujar Suparto.

"Ya, dituntun suruh melihat, ternyata sudah bisa," tambahnya.

Suparto mengingat murid itu dengan sapaan Widi yang ikut dengannya selama tiga tahun setelah iyu merintis usaha sendiri di Kratonan.

"Ikut 3 tahun, terus menikah, terus mandiri sendiri di rumahnya di Kratonan," tutur Suparto.

Kisah Penjahit Langganan Jokowi, Dulu Miskin, Punya Usaha Sendiri usai Hijrah dari Sragen ke Solo

Luhut Pandjaitan dan Sri Mulyani Dipanggil Jokowi ke Istana, Isyarat Bakal Jadi Menteri Lagi?

Suparto menambahkan, ia sangat senang bila bisa mengajari anak-anak muda menjahit, apalagi kaum difabel.

"Anak muda belajar jahit disini gratis, apalagi kaum difabel, saya utamakan," ujar Suparto.

"Bahkan, anak-anak SMK yang mau PKL disini boleh, ndak pakai biaya," imbuhnya.

Para murid yang pernah diajari Suparto membentuk perkumpulan seusai mereka merintis karier sendiri.

"Sampai ada kumpulan Ikatan Alumni Arjuna, bikin kumpulan kayak sekolahan," tutur Suparto. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved