Tompi Klarifikasi soal Rumor Diminta Jadi Menteri oleh Orang Dalam
Penyanyi dan dokter bedah, Tompi, mengaku ditelepon orang dalam dan diminta untuk menjadi menteri.
TRIBUNSOLO.COM - Penyanyi dan dokter bedah, Tompi, mengaku ditelepon orang dalam dan diminta untuk menjadi menteri.
Ia bahkan dijemput dan dikawal untuk membicarakan hal itu.
Benarkah?
Ternyata itu hanyalah guyonan Tompi yang ia tuliskan di akun Instagram-nya, @dr_tompi.
Mulanya, ia berkelakar soal kabar dirinya dicalonkan menjadi seorang menteri.
"Gak tahan untuk gak cerita... Jadi bbrp bulan lalu berhembus kabar sy mau dicalonkan jadi “mentri” , bbrp org dalam sudah telp, nanya kesediaan dan disuruh siap2," tulis Tompi seperti dikutip Kompas.com, Minggu (20/10/2019).
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, ia berujar dijanjikan bakal dipanggil untuk bertemu dan berbicara langsung.
• Jokowi: Besok Saya Kenalkan Menteri Barunya, Banyak Wajah Lama dan Baru
Tompi kemudian berseloroh bahwa ia begitu terkejut karena merasa tak kompeten menduduki jabatan menteri.
"Ini bener2 di luar dugaan... sy nyaris gak punya background kerja administratif," tulis Tompi.
Ia juga bercerita sempat menolak, namun didesak untuk melakukan pertemuan terlebih dahulu.
"Sy bilang sy gak tertarik, tp yg bersangkutan NGOTOT “ketemu ajaa dulu, nanti dijelaskan arahnya kemana”," tulisnya.
"Dan tibalah hari itu, sy dijemput naik sedan bagus, pke pengawal segala. Wkwkwk berasa penting," tambah Tompi.
Ceritanya kemudian bergulir ke percakapan di beranda dengan seseorang yang ia panggil "beliau".
'“Jadi bgini, kami butuh bantuan pemikirannya... tenaganya utk mengabdi. Sy rasa inii saatny....”," tulis Tompi.
"Beliau melihat sy lamaa, ttapannya dalamm. Sy senyum ajaa. “Gimana, mau ya?” “Mau apaa ya pak?” “ kita lgi siapkan tenaga MANTRI utk ke pelosok2"," tulisnya lagi.
"Owalaha.... bikin deg2an ajaaa *catatan percakapn sy dengan presiden PT Mandiri Sejahtera," imbuh Tompi. (Kompas.com/Andi Muttya Keteng Pangerang)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seloroh Tompi Diminta Jadi "Menteri", Ditelepon Orang Dalam"