Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Cuaca Panas Ekstrem di Solo, Suhu Capai 40 Derajat, BMKG : Matahari Tepat di Atas Jateng

Cuaca Panas Ekstrem di Solo, Suhu Capai 40 Derajat, BMKG : Matahari Tepat di Atas Jateng

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA
Suasana di sekitar Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/10/2019). Cuaca di Solo terasa sangat panas beberapa hari terakhir. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo dilanda cuaca panas yang cukup ekstrem beberapa hari belakangan ini. 

Dari pantauan TribunSolo.com, suhu saat ini tercatat pada kisaran angka 38 hingga 40 derajat celcius.

Lahan Kosong Terbakar di Pasar Kliwon Solo, Merembet hingga Hanguskan Tiga Mobil

Nobar Pelantikan Presiden di Solo, Pendukung Jokowi Malah Pakai Kaus Gambar Gibran

Meski demikian, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko mengungkapkan, fenomena ini dirasa sebagai hal yang wajar.

Pasalnya, bulan Oktober memang merupakan bulan paling panas untuk wilayah Jawa Tengah. 

"Kalau suhu tinggi untuk bulan-bulan Oktober, memang secara umun suhunya rata-rata tinggi," tutur Iis kepada TribunSolo.com, Senin (21/10/2019).

Iis menjelaskan, suhu tinggi itu disebabkan oleh posisi matahari saat ini. 

"Kita lihat posisi matahari, kalau dilihat dari pergerakan sedang berada tepat di atas Jawa Tengah," tutur Iis. 

"Bahkan, sekitar seminggu yg lalu di Jawa Tengah ada fenomena hari tanpa bayangan," imbuhnya.

Iis memperkiraan suhu rata-rata wilayah Jawa Tengah berada pada kisaran 36 hingga 37 derajat celcius. 

"Kalau kurang lebih sama, dilihat kondisi lingkungan, kondisi tutupan lahan yang ada dari Semarang sampai Solo kurang lebih sama," tutur Iis. 

"Hanya, Semarang lebih dekat pesisi jadi lebih panas, sedangkan Solo relatif dingin, suhu di Solo antara 36-37 derajat celcius," tambahnya. 

Iis menuturkan, suhu tinggi di wilayah Solo terjadi hingga pertengahan bulan November.

"Nanti kira-kira, November-Desember sudah mulai turun lagi," tutur Iis. 

Iis mengatakan, suhu tinggi dapat dijadikan indikasi suatu wilayah telah memasuki musim pancaroba. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved