Berita Sukoharjo Terbaru
Kisah Nenek Sebatang Kara di Sukoharjo Lumpuh & Hanya Terbaring di Kasur Rumah yang Tak Layak Huni
Nenek Tritis (80), warga Dukuh Ngrombot RT 03 RW 06, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo menghabiskan waktunya hanya di ranjang miliknya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Nenek Tritis (80), warga Dukuh Ngrombot RT 03 RW 06, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo menghabiskan waktunya hanya di ranjang miliknya.
Dia rumahnya yang tergolong Rumah Tak Layak Huni (RTLH) berukuran sekitar 10 x 4 Meter.
Rumahnya terdiri dari rangka kayu, yang ditutup dengan seng dan alasnya masih berupa tanah.
Tidak ada aliran listrik di rumah itu tetapi hanya ada sebuah lampu, yang disalurkan dari rumah rumah tetangganya.
Nenek Tritis dulunya bisa berjalan dan melakukan aktivitas seperti biasa, namun sekitar 1 tahun lalu dia terjatuh sendiri yang membuat dirinya kesusahan untuk berdiri.
"Dulu pernah jatuh, sebanyak tiga kali, jadi mau berdiri harus dibantu," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/10/2019).

Dia harus dibantu keponakannya bernama, Sukijem (50), yang sehari-hari merawat nenek Tritis.
Menurut Sukijem, nenek Tritis dulunya merantau ke Purwodadi bersama suaminya.
• Nenek di Flores yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Terima Santunan Rp 10 Juta dari Presiden
• Menghilang Beberapa Hari, Nenek Asal Tuban Ini Ditemukan Membusuk Di area Hutan Milik Perhutani
Di sana dia berjualan jamu, sementara suaminya berjualan sate.
Namun, ketika suaminya meninggal karena jatuh sakit, mbah Tritis memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
"Anaknya ada tiga, tapi meninggal semua saat masih kecil," tutur dia.
"Dia di sini sudah 1,5 tahun ini," terangnya.
Selama kembali ke Gupit, nenek Tritis berjualan palawija di Pasar Nguter, sebelum dia jatuh sakit.
Sebenarnya nenek Tritis sudah pernah mendapat penanganan medis, namun dia masih belum bisa kembali seperti sedia kala.
• Kronologi Nenek di Depok yang Tanahnya Hanya Dibeli Rp 300 Ribu, Awalnya Diajak Jalan-jalan Pelaku
• Kisah Pilu, Seorang Nenek Buta Huruf Ditipu Tetangganya yang Membeli Tanahnya Hanya Rp 300 Ribu
Untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari, Sukijem dengan sabar merawat neneknya itu, dengan selalu mengirimi makanan, dan membersihkan tempat nenek Tritis.
"Kalau makan dia sudah tidak mau makan daging, karena sudah tidak kuat mengunyahnya," aku dia.
"Paling dia makan bubur, sayur dan nasi pecel," jelasnya.
Di rumahnya, nenek Tritis tinggal seorang diri, keponakannya tinggal di rumahnya sendiri yang berjarak sekitar 100 meter.
Namun, saat dia disuruh pindah ke rumah keponakannya itu nenek Tritis selalu menolak.
"Dia maunya tinggal di rumahnya, tidak mau tinggal sama saya," pungkasnya. (*)
Program IP400 Sukoharjo Capai 10 Ton Per Hektare Sekali Panen, Bantu Stok Pangan Nasional |
![]() |
---|
Nasib Pilu Perangkat Desa di Mojolaban : Tenggelam di Saluran Irigasi, Ditemukan Sudah Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Bangunan Pasar Cuplik Sukoharjo Bakal Makin Cantik 2023, Pedagang Sambut Senyum |
![]() |
---|
Perajin Lampion Asal Sukoharjo Banjir Pesanan, Omzet Capai Rp 200 Juta: Sampai Tambah Karyawan |
![]() |
---|
Hyundai Solo Baru Bertabur Diskon Awal Tahun, Stargazer dan Creta Dapat Potongan Rp10 Juta |
![]() |
---|