Berita Karanganyar Terbaru
Reaksi Panitia Audisi Beasiswa Bulutangkis 2019 PB Djarum Dengar Peserta Bernama Satu Huruf N
Panitia Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar PB Djarum sempat tidak percaya saat mendengar ada nama peserta hanya satu huruf, N.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawab TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Panitia Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang digelar PB Djarum sempat tidak percaya dan bahkan geli saat mendengar ada nama peserta hanya satu huruf, N.
N diketahui merupakan salah seorang peserta audisi itu yang ikut dalam kelas U-11 perseorangan.
TribunSolo.com sempat mencoba mengkonfirmasi status kepesertaan N dalam Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di sebelah barat GOR RM Said, Karanganyar.
Seorang panitia langsung tertawa setelah kami menyebut nama N.
Selepas tertawa, panitia itu pun langsung meminta untuk langsung menanyakan ke pelatihnya.
"Coba tanyakan pelatihnya, ini saya kasih nomornya" tutur panitia itu kepada TribunSolo.com, Minggu (27/10/2019).
Brian Akira membenarkan ada pemainnya bernama N yang ikutserta dalam Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019.
• Pebulutangkis Cilik Bernama Unik Satu Huruf N Pernah Alami Gizi Buruk, Ini Pengakuan Orangtuanya
• Kisah Pria Karanganyar Beri Nama Anaknya Hanya Satu Huruf, Kerap Kena Masalah Tapi Tetap Mantap
"Tahun ini, dia ikut kelas U-11 perseorangan," ujar Brian.
"Ini kedua kalinya dia ikut serta," imbuhnya membeberkan.
Untuk diketahui, N membela perkumpulan bulutangkis (PB) Tri Star Karanganyar.
Brian mengungkapkan, ia sempat kaget saat mendapati N bergabung dalam PB itu.
"Kaget juga dikira bercanda, sempat terbahak-bahak juga, dikira bercanda," ungkap Brian.
"Tapi, pas dicek data-datanya emang beneran N," tambahnya.
Brian mengatakan, nama itu diketahuinya langsung dari N.
"Waktu pertama kali daftar anaknya sendiri yang ngomong, terus saya nggak percaya, nanya orangtuanya," kata Brian.
"Ternyata memang N," tandasnya.
Kisah Pemberian Nama N
Seorang anak yang hanya satu huruf 'N' di Kabupaten Karanganyar, ternyata bukan nama asal-asalan karena orangtuanya sudah melewati banyak pertimbangan sebelum memberikan nama pada jabang bayi.
Nama N terungkap di publik saat mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Gor RM Said, Kabupaten Karanganyar yang digelar sejak Minggu-Selasa (27-29/10/2019).
Ia mengikuti kelas U-11 perseorangan dengan membawa panji perkumpulan bulutangkis (PB) Tri Star Karanganyar.
• Heboh Bocah Peserta Beasiswa Djarum Namanya Hanya N Saja, Ini Alasan Sang Ayah Beri Nama Begitu
• Unik, Ada Peserta Bernama Hanya Satu Huruf N Ikut Audisi Beasiswa Djarum di Karanganyar
Dialah N (9), anak bungsu dari pasangan Wahono dan Partini yang saat ini kelas 3 di SD Negeri 3 Padean, Karanganyar.
Ayah N, Wahono mengatakan, N merupakan anak dari pernikahannya yang kedua dengan Partini.
Sebelum dinikahinya, Partini sudah mempunyai seorang anak laki-laki dan anak perempuan dari pernikahan sebelumnya.
"Itu kan saya pernah cerai dan sudah punya dua anak putri," tutur Wahono kepada TribunSolo.com, Minggu (27/10/2019).
"Cerai itu, ya, karna sering cekcok, terus kemudian dapat yang sekarang sudah bawa dua anak," imbuhnya membeberkan.
Wahono dan Partini kemudian menikah tahun 2008, dan tak berselang lama Partini mengandung N.
"Terus dapat N, ya anak saya jumlahnya lima, dua orang dari istri pertama dan tiga dari istri sekarang," ujar Wahono
Terinspirasi Bung Karno
Wahono menjelaskan, nama anak kelahiran 4 Februari 2010 itu terinspirasi oleh nama Presiden Republik Indonesia pertama sekaligus Proklamator, Soekarno yang akrab disapa Bung Karno.
"Inspirasi saya tuh, Bung Karno," tutur Wahono kepada TribunSolo.com.
"Itu kan ada kata 'No' di nama Pak Karno dan kebetulan nama saya juga ada 'No', akhirnya saya singkat jadi N saja," imbuhnya.
Wahono menuturkan, ia sempat teringat dengan kejadian tak biasa saat dia melakukan tahajud di sebuah makam yang ada di daerah Bejen, Karanganyar sebelum ia memutuskan nama anak bungsunya itu.
Itu terjadi saat dirinya masih berstatus suami istri pertama dan tengah dilanda permasalahan rumah tangga.
"Saya itu pas tahajud ditemui sosok Pak Karno," ujar Wahono.
"Istilahnya, ditungguilah sama sosok itu, waktu itu ia bawa tongkat komando," tambahnya.
Wahono mengaku, tahajud itu dilakukannya karena ia sedang gundah gulana karena terus kepikiran dengan permasalahan itu.
"Saya tahajud dari jam 11 malam sampai subuh, sampai saya bisa tenang," aku Wahono.
"Sepanjang itu rasanya seperti ditungguin sosok itu," imbuhnya membeberkan.
Wahono mengungkapkan, alasan pemberian nama itu agar anaknya bisa menjadi pribadi yang lebih daripada yang lain.
"Bung Karno kan karismanya kuat, punya keistimewaan, gak sekedar manusia biasa, ampuhlah (hebat)," ujar Wahono.
"N itu intinya punya kelebihan lain daripada yang lain, kelebihannya apa itu saya serahkan Allah," tambahnya. (*)