Kisah BUMDes-BWM Wonorejo Sukoharjo Kelola Potensi & 'Bantu' Masyarakat, Hasil Binaan OJK
Kehadiran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Center Maju Sejahtera yang sudah setahun ini dijalankan, dirasa membawa manfaat di tengah-tengah masyarakat.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dikatakan, meskipun harga berada dibawah persewaan milik perseorangan (Swasta), tetapi BUMDes tetap mendapatkan untuk, karena setiap bulan bisa mendapatkan laba bersih Rp 4 juta dari dua sumur.
"Itu sudah dipotong untuk karyawan kami (petugas pengelola sumur), jadi laba bersih satu sumur bisa meraup Rp 2 juta," tuturnya.
Selain laba atau keuntungan menurut Aris, BUMDes hadir di tengah 'kekeringan' dengan solusi sumur yang bisa disewa sewaktu-waktu untuk petani, terlebih bisa memperpanjang 'nafas' para petani di desanya.
"Air kan jadi sumber yang penghidupan petani, ya keuntungan kami pikir, tapi kehidupan masyarakat agar lebih utama karena mereka bisa tanam tapi sewanya murah," aku dia menekankan.
Gedung Pertemuan
Selain itu, BUMDes lanjut dia juga tengah membangun gedung serbaguna untuk pertemuan yang dibangun beberapa tahap dengan anggaran APBDes yang lokasinya cukup dekat dengan pusat pemerintahan desa.
Gedung yang bisa menampung ratusan hingga ribuan orang itu sebentar lagi bisa dimanfaatkan sebagai gedung untuk pernikahan, agenda pertemuan lembaga hingga kelompok dengan cara menyewa.
"Gedung jadi tempat yang prospektif, mengingat saat ini pernikahan lebih banyak menyewa gedung, nah gedung yang disewa terjangkau dicari masyarakat," aku dia.
"Istilahnya gini, kalau di perorangan (swasta) bayar sewa gedung misalnya nih Rp 100 ribu, di gedung kami ya Rp 50 ribu atau pada intinya lebih terjangkau alias tidak memberatkan," jelasnya menekankan.
Dia menambahkan, untuk BUMDes Grosir, Agen Laku Pandai, Pamsimas, persewaan alsintan, dan jasa penyewaan lapangan bola terus dimatangkan.
"Untuk Agen Laku Pandai jalan tapi belum maksimal, belum banyak, begitu juga dengan pesewaan alsintan masih digodok regulasinya karena terpentok tenaga," paparnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Wonorejo, Susilo Handoko menjelaskan, adanya OJK yang masuk bersama dengan sejumlah instansi perbankan menjadi jalan baru untuk pengembangan desa demi pembangunan berkelanjutan.
Dia menyebut melalui fasilitasi OJK, BUMDes mendapatkan pemugaran gedung atau kantor untuk pengurus di ruangan tersendiri dan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo sekitar Rp 2 miliar.
"Kalau buat kantor sendiri ya cukup mahal, bisa Rp 20-an juta tapi beruntung dibangunkan, sementara BWM kalau tidak salah Rp 2 miliar untuk sebagai off-taker dalam mengakses pasar sebagai ladang pembiyaan UMKM," terang dia.
"Antara BUMDes dan BWM bersinergi sehingga bisa saling mendukung," paparnya.