Penangkapan Terduga Teroris di Solo
6 Fakta tentang Terduga Teroris di Kauman Solo: Hidup Sebatang Kara hingga Belum Pernah Ditangkap
Fakta-fakta tentang penangkapan terduga teroris, Vrisnomi (36), di Kauman RT 3 RW 5, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (18/11/2019).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berikut TribunSolo.com rangkum fakta-fakta tentang penangkapan terduga teroris, Vrisnomi (36), di Kauman RT 3 RW 5, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Senin (18/11/2019).
Informasi dihimpun TribunSolo.com dari Ketua RT, Ketua RW setempat hingga
1. Tinggal Seorang Diri di Kos
Vrisnomi diketahui tinggal seorang diri di sebuah kos di daerah Kauman.
Ketua RT 3/RW 5 Kauman, Muhammad Khoiri mengungkapkan, terduga teroris tinggal sendiri setelah ibu kandungnya meninggal dunia sekitar setahun yang lalu.
"Dia itu aslinya warga sini (Kauman) RW 3, terus dia diminta pindah sama yang punya rumah dan pindah ke daerah sini (RW 5)," ungkap Khoiri kepada wartawan, Senin (18/11/2019).
"Dulu tinggal sama ibunya tapi ibunya sudah meninggal," imbuhnya membeberkan.
• Fakta-fakta Penangkapan Terduga Teroris di Baki Sukoharjo, Dicegat di Jalan oleh Densus 88
Khoiri menuturkan, terduga teroris sudah tinggal di kos yang berada di RT 3/RW 5 Kauman kurang lebih selama 10 tahun.
"Sudah lama, ya sepuluh tahunan lebih," tutur Khoiri.
Penuturan Khoiri dibenarkan Ketua RW 5 Kauman, Alphan Rahmadi.
Alphan mengatakan, terduga teroris saat ini memang tinggal sendiri.
"Sekarang sendiri, dulu sama ibunya tapi ibunya sudah meninggal satu tahun yang lalu," kata Alphan.
2. Dikenal Tertutup
Seorang penghuni kos, Achmad Syidi Rozaki mengatakan terduga teroris merupakan sosok yang tertutup.
"Orangnya tertutup, komunikasi dengan penghuni kos lain jarang," kata Achmad.
"Sesekali pernah ngobrol sebagai sesama penghuni kos, tapi ndak terlalu akrab," imbuhnya membeberkan.
• Terduga Teroris di Kauman Solo Dikenal Yatim Piatu dan Jarang Berkomunikasi dengan Tetangga Kos
Achmad mengaku kaget ketika mengetahui tetangganya dicokok Densus 88 hari ini.
"Enggak nyangka, enggak mungkin ikut kayak begitu," tandasnya.
3. Kerja Jadi Juru Parkir
Ditemui terpisah, Ketua RW 5 Kauman, Alphan Rahmadi, menyebut terduga teroris bekerja sebagai seorang karyawan lepas di sebuah toko buku di daerah Kampung Batik Kauman dan juru parkir.
"Pekerjaannya di toko buku di sini sebagai karyawan tapi lepas," kata Alphan.
"Sama juru parkir, setengah hari di toko buku, setengahnya jadi tukang parkir, ndak mau diangkat sebagai pegawai tetap," tandasnya.
4. Ditangkap saat Berangkat Kerja
Alphan mengatakan, membenarkan adanya penangkapan seorang warganya yang diduga teroris.
Ia mengungkapkan terduga teroris ditangkap pada waktu ia berangkat kerja.
• Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Baki Sukoharjo, Densus 88 Amankan HP Rusak dan Kartu Identitas
"Penangkapan kurang lebih jam 07.30 WIB di selatan SD Muhammadiyah 2," ungkap Alphan.
5. Barang Bukti Diamankan
Ketua RW 5 Kauman, Alphan Rahmadi mengungkapkan Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi penggeledahan.
"Dari hasil penggeledahan, Densus 88 mengamankan Kartu Keluarga, KTP, handphone mati dan sebuah MMC," ungkap Alphan kepada wartawan.
Alphan menuturkan tidak tampak buku-buku jihad diamankan petugas dalam proses penggeledahan tersebut.
"Tidak ada buku-buku itu," tutur Alphan.
Alphan menyampaikan penggeledahan berlangsung cukup lama selama kurang lebih setengah jam.
"Penggeledahan kurang lebih 30 menit," ujar Alphan.
6. Tak Ada Catatan Kriminal
Saat dikonfirmasi apakah terduga teroris pernah ditangkap sebelumnya, Alphan mengatakan ini merupakan kali pertama Vrisnomi ditangkap.
"Belum pernah dengar kalau pernah ditangkap, belum pernah ditangkap setahu saya," kata Alphan.
Alphan menuturkan terduga teroris tidak memiliki masalah apapun dengan warga dimana ia tinggal.
"Baik, tidak ada masalah menurut saya," tandasnya. (*)