Heboh Mie Ayam Super Murah
Mie Ayam Murah Rp 3.000 di Boyolali, Ludes Hanya dalam 3 Jam, Omset Pun Capai Ratusan Ribu per Hari
Dagangan mie ayam super murah seporsi hanya dihargai Rp 3.000 milik penjual bernama Dwi Sapto memiliki cerita unik.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI -- Dagangan mie ayam super murah seporsi hanya dihargai Rp 3.000 milik penjual bernama Dwi Sapto memiliki cerita unik.
Ternyata warga Dusun Jantir RT 2 RW 2 Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali itu hanya berjualan selama 3 jam.
Dwi Sapto mengatakan dirinya berjualan mulai pukul 09.00 WIB dan habis pada Pukul 12.00 WIB.
"Barang dagangan 3 jam habis," terang Dwi kepada TribunSolo.com, Kamis (5/12/2019).
Setiap hari lanjut dia, Dwi melakukan kegiatan seperti itu secara terus menerus.
Dia bercerita bisa mendapatkan omset kotor 400 ribu per harinya.
Hal tersebut juga terjadi saat masa liburan banyak pelanggannya yang datang bahkan dari luar daerah.
• Penjual Mie Ayam Super Murah Rp 3.000 di Boyolali Ini Ternyata Pernah Jual Seporsi hanya 300 Rupiah
• Viral Mie Ayam Rp 3.000 & Es Teh Rp 1.000 di Boyolali, Ini Alasan Penjual Pasang Tarif Super Murah
"Pembeli banyak juga yang berasal dari luar desa saya," papar Dwi.
Pihaknya mengatakan, selama ini berkomunikasi baik juga dengan para pelanggannya.
"Bersyukur sampai saat ini 28 tahun jualan mie ayam pelanggan ada saja," terang Dwi.
Viral karena Murah Meriah
Harga seporsi makanan khas Indonesia yang berisi mie kuning direbus, daging ayam hingga sayuran biasanya dipatok antara Rp 5.000 hingga Rp 13.000.
Namun di tangan Dwi Sapto, warga Dusun Jantir RT 2 RW 2 Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali mie ayam justru dihargai hanya dengan Rp 3.000 saja per porsi.
Padahal di kawasan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.
Uniknya, jualan yang terbilang sangat murah dibandingkan harga pasaran itu bisa bertahan selama 28 tahun, ini kisahnya.
TribunSolo.com mencoba mengunjungi langsung, mengingat apa yang 'disembunyikannya' ternyata kini viral.
Karena kemudian banyak yang memposting mia ayam super murah dan memberikan testimoninya.
Adapun warung mie ayam milik Dwi Sapto berada di tengah kampung dan terlihat sederhana bahkan tanpa papan nama.
Gerobaknya juga, bukan gerobak besar dan hanya terbuat dari kayu dan triplek.
• Viral Kapten Persija U-16 yang Raih Medali pada Cabor Muaythai di SEA Games 2019, Berikut Kisahnya
• Viral Mie Ayam Rp 2000 di Sragen, Kebanjiran Order hingga Dikunjungi Pembeli dari Luar Jawa Tengah
Sementara ruangan untuk para pelanggannya makan juga tidak besar dan hanya ada dua meja dengan kursi panjang.
Kebetulan saat itu waktu jam makan siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Dwi Sapto masih sibuk melayani para pembelinya yang sudah menumpuk menunggu makan siang datang.
"Iya memang harganya Rp 3 ribu," kata Dwi mengawali wawancara kepada TribunSolo.com, Kamis (5/12/2019).
Bahkan tidak mie ayam yang harganya sangat murah, tetapi es teh sebagai pelengkap makan dan penghilang dahaga juga dihargai di bawah rata-rata pasaran.
Biasanya harga es teh antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per gelas.
"Kalau es teh hanya Rp 1.000," tambah dia meyakinkan.
Alasannya menjual murah karena memikirkan anak-anak kecil yang bersekolah, serta bagi pelanggan yang kurang mampu.
Menurut Dwi anak sekolah memiliki uang yang jumlahnya tidak banyak apalagi di desa.
Berdasarkan hal tersebut dia ingin semua orang bisa merasakan mie ayamnya walaupun itu anak-anak.
"Makannya saya tidak ambil untung banyak, sekalian berbagai," terang Dwi.
Sejak membuka usahnya tahun 1991 silam, dia pernah mengalami banyak cerita unik hingga sekarang apa yang diperjuangkan bisa tetap berjalan meski harganya tidak membuat kantong kedodoran.
"Ada yang tidak punya uang eh ngeluarin Rp 1.000 yang saya terima, meski berat," aku dia.
"Saya ingin mereka yang jajan di sini itu bisa lepas, kan makannya dengan harga murah," jelasnya mengisahkan. (*)