Ibu Diusir Anak Kandung
Viral Postingan Nenek Sumarsih Mengaku Diusir Anak dari Rumah, Ini Cerita Versi Anaknya
Viral Postingan Nenek Sumarsih Mengaku Diusir Anak dari Rumah, Ini Cerita Versi Anaknya
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang pria berkaos hitam keluar dari rumah berukuran sekitar 5 meter kali 9 meter di pinggir rel perlintasan kereta api jurusan Solo-Semarang.
Lebih tepatnya, rumah kontrakan itu berada di Bonorejo RT 04/RW 17, Nusukan, Solo.
• Pengakuan Sumarsih, Nenek yang Tidur di Emperan Rumah Kosong karena Tak Lagi Dipedulikan Anaknya
Pria itu bernama Tri Wahyu Pamuji (34), seorang pria yang diduga mengusir ibu kandungnya, Sumarsih (59) dari rumah.
Tri mengemukakan, Sumarsih sudah tinggal bersamanya selama dua tahun karena faktor ekonomi.
Ekonomi ibu tiga orang anak itu berada di titik lemahnya dua tahun lalu.
"Dulu itu ibu saya memang mampu, tapi karena kemampuannya, dia melupakan saya, sampai sekolah saya bayar sendiri, itu sampai saya lulus SMA," ucap Tri kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).
"Terus saya menikah, karena saya belum mapan, namanya anak yang belum mapan ikut orang tua, pingin tinggal sendiri belum bisa, terus saya disuruh pergi, tidak boleh ikut," imbuhnya membeberkan.
Ekonomi Sumarsih berada di titik terendahnya saat kakak kedua Tri sakit.
"Kakak saya sakit, habis-habisnya orang tua saya, ya, sakitnya kakak saya sama karena cucunya yang sangat nakal," ujar Tri.
"Sampai dia itu utang yang nutup itu saya padahal saya sudah disuruh pergi sudah tidak dianggap anak, mana ada ibu tega nyuruh pergi anaknya waktu anak belum mampu," tambahnya.
Tri kemudian merawat Sumarsih selama dua tahun lamanya.
Namun, itu bukan sesuatu hal yang mudah bagi Tri.
"Saya rawat tapi dia tidak bisa menerima, (misalnya) lauk tidak enak, kalau tidak cocok, dia minta-minta tetangga, kan bikin malu," tutur Tri.
"Kita sebagai anak kan juga harus ibaratnya menasehati cara-carannya jangan bikin malu keluarga, apapun masakannya, itu ya sudah dimakan," imbuhnya.
Tri mengatakan, Sumarsih terkadang marah saat dinasehatinya ataupun oleh istrinya.
"Itu marah, kadang dinasehati istri saya, malah istri saya dipukul, sampai kaca jendela dipecahkan," kata Tri.
"Padahal ini rumah kontrakan, kalau tahu yang punya rumah pasti saya bisa diusir, kalau marah kadang pintu dibanting juga," tambahnya.
Tri merasa khawatir apabila perilaku ibunya itu diteruskan, rumah tangga yang telah dibangunnya bisa berantakan.
"Diberitahu malah dipikul itu malah ibaratnya rumah tangga saya bisa hancur," ujar Tri.
"Karena ini saya bingung posisi saya mau mempertahankan ibu saya atau keluarga saya," imbuhnya.
Tri mengungkapkan, istrinya sempat menasehati Sumarsih pagi hari ini karena hendak membuat minuman dari susu anaknya.
Istrinya sempat menyarankan supaya Sumarsih membuat teh saja untuk menekan pengeluaran.
Itu dilakukan karena ekonomi keluarga tri sedang dalam titik terendah.
"Istri saya nasehati bagus-bagus, itu permasalah ini, susunya anak saya, istri saya menyarankan kalau mau buat minuman, buat teh saja," ungkap Tri.
"Karena anak saya itu minum susunya banyak, kalau membuat susu itu nambah pengeluaran, terus buat teh saja, tidak mau, malah pecahin kaca jendela, kan saya bingung," tambahnya.
Tri menuturkan, Sumarsih sempat marah dan membawa pakaian-pakaiannya ke rumah kosong yang berada di utara kontrakannya.
"Dinasehati malah mutung pakaian-pakainnya dibawa ke rumah kosong biar ada yang mengasihani," tuturnya.
Tri berujar dia sempat menasehati ibunya sebelum kejadian hari ini terjadi.
"Kemarin saya menasehati ibu saya, kalau ibu tidak mau menuruti aturan disini, ibu pergi tidak apa-apa," ujarnya.
Sebelumnya, kisah tentang nenek Sumarsih yang mengaku diusir anak ini, diviralkan oleh relawan di media sosial.
Kisah ini pun menjadi viral dan menarik perhatian publik. (*)