Pilkada Sukoharjo 2020
Mantan Rektor Ikut Daftar Panwascam untuk Bertugas di Pilkada Sukoharjo 2020, Siapakah Dia?
Mantan rektor bergelar doktor, Budi Istianto ikut mendaftarkan diri menjadi Panwascam dalam Pilkada 2020 yang baru saja dibuka Bawaslu Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Mantan rektor bergelar doktor, Budi Istianto didapati ikut mendaftarkan diri menjadi panitia pengawas tingkat kecamatan (Panwascam) dalam Pilkada 2020 yang baru saja dibuka Bawaslu Sukoharjo.
Budi Istianto merupakan salah satu calon Panwascam yang bergelar doktor.
Sosok Budi pernah menjadi rektor atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Surakarta pada 2016 menggantikan Ketua STIE Surakarta yang lama, Sunarto Istianto.
"Saya tertantang ikut menjadi pengawas dalam Pilkada Sukoharjo 2020," katanya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Minggu (8/12/2019).
Adapun Budi mendaftar sebagai Panwascam untuk Pilkada 2020 di Kecamatan Baki.
Alasannya mendaftar sebagai Panwascam adalah untuk meningkatkan kualitas Pilkada 2020, dengan pengawas yang berkualitas.
"Saya berharap Pilkada kali ini semakin berkualitas, dengan SDM pengawas yang berkualitas pula,” imbuhnya.
• 201 Pendaftar Panwascam Pilkada Sukoharjo 2020, Sebanyak 5 Orang Tak Memenuhi Syarat
• Agus Santosa Nilai Sosok EA adalah Pasangan Ideal untuk Maju Pilkada Sukoharjo 2020
Pilkada menurutnya memiliki kontestasi pertarungan dengan tensi yang lebih lebih tinggi.
Hal ini dikarenakan ruang lingkup yang lebih sempit.
"Saya ingin ikut berperan menjadikan Pilkada lebih demokratis dan berkualitas," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 196 orang mendaftarkan diri sebagai Panwascam di Bawaslu Sukoharjo.
• DPD dan DPP PDI-P Buka Pendaftaran untuk Pilkada Sukoharjo 2020, DPC PDI-P : Yang Mau Daftar Monggo
• Masih Ada Kesempatan, Bawaslu Klaten Buka Lowongan Khusus Panwascam di Manisrenggo, Catat Tanggalnya
Ketua Bawaslu Sukoharjo, Bambang Muryanto mengatakan selain gelar S3 atau doktor, ada 111 orang lulusan S1, dan 16 orang lulusan S3.
"Sisanya adalah lulusan SMA," jelas dia.
"Secara kuota, dan keterwakilan perempuan, semua sudah terpenuhi," terangnya.