Teror Ular Kobra Tewaskan Empat Warga di Gowa, Dua Orang Meninggal di Tempat

"Luka bekas gigitan ular berwarna hitam, korban meninggal di tempat," katanya.

Penjelasan Ilmiah Teror Ular Kobra

Berita soal penemuan ular kobra menjadi semakin sering didengar masyarakat.

Mulai dari invasi ular kobra di sebuah perumahan di Jember, Jawa Timur sampai sebuah masjid di Sukoharjo, Jawa Tengah yang dijadikan sarang 31 anak ular kobra.

• Takmir Masjid di Sukoharjo ini Kaget, Temui 31 Ular Kobra dalam Masjid, Sembunyi di Gulungan Karpet

• Inilah Foto 5 Ular Kobra Terbesar yang Pernah Ditangkap, Terpanjang hingga 5 Meter

Berita demi berita peneuan ular kobra sampai ke pemukiman warga, setiap hari bermunculan.

Tapi, mengapa baru tahun ini terjadi fenomena tak lazim ini?

Mengapa di tahun-tahun sebelumnya kita tak pernah melihat fenomena serupa?

Igor, penggiat Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia mengatakan, meningkatnya jumlah temuan ular kobra di Indonesia disebabkan kemarau berkepanjangan yang terjadi di pulau Jawa, khusunya Jabodetabek.

"Biasa September itu sudah mulai hujan, otomatis si telur ini sudah membusuk duluan. Tapi karena ini kemarau panjang, Desember kita hujan jadi ular menetas sempurna," kata Igor dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Namun, dalam kondisi biasa, tak semua telur kobra bisa menetas sempurna.

Pada tahun-tahun sebelumnya, saat hujan turun di bulan September, sebagian telur ular kobra akan berjamur sehingga gagal menetas.

Selain itu, kata Igor, berkurangnya populasi predator ular kobra menjadi faktor tambahan meningkatnya temuan di akhir tahun 2019 ini.

"Kejadian ini baru sekarang aja terjadi, kalau tahun lalu tidak sebanyak ini dan ternyata rata di Kalimantan pun sama," ujar Igor.

Ia juga menyampaikan bahwa di bulan Desember ini, komunitasnya mendapatkan laporan 82 kasus temuan ular yang mayoritasnya ular kobra.

Laporan itu berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bekasi dan Depok. (*)

(Kompas.com / Abdul Haq)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kobra Tewaskan Empat Warga, Petani Takut Berkebun",