Pilkada Solo 2020
Relawan Purnomo Sindir Blusukan yang Dilakukan Gibran, Disebut Langkahnya Terlambat, Ini Ulasannya
Blusukan yang terus dilakukan bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dinilai terlambat.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Blusukan yang terus dilakukan bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dinilai terlambat.
Gibran diketahui sering melakukan blusukan ke sejumlah titik di Kota Solo, di antaranya Pasar Mojosongo, Pasar Nusukan, dan Pasar Gede.
Bahkan, ia sempat "nyemplung di kali" di Kampung Gambir Sari RT 02 RW 03, Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari.
Aksi blusukan Gibran ditanggapi salah satu relawan pendukung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa, Ampuh 4 AD 1.
Juru bicara Ampuh 4 AD 1, Umar Idrus Alhabsyi menilai, Gibran sedang membangun opini masyarakat Solo melalui blusukan.
Namun, menurut dia apa yang dilakukan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sudah terlambat.
"Menurut kami, Gibran lagi membangun opini tapi opini itu tidak signifikan," ujar Umar kepada TribunSolo.com, Selasa (24/12/2019).
"Kita sudah tahu seperti kegiatan kegiatan masuk kali itu hanya simbol-simbol," imbuhnya menekankan.
Umar mengatakan, masyarakat Solo sudah lelah dengan simbol-simbol pembangunan opini.
"Kita mencari yang bukan simbol-simbol, kita sudah lelah dengan simbol-simbol pembangunan opini," kata dia.
• Razali Ismail Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo yang Siap Dampingi Gibran, Ternyata Ini Berprofesinya
• Dukungan Terus Mengalir, Bacawali Achmad Purnomo Akui Tambah Semangat Tatap Pilkada Solo 2020
"Masyarakat Solo sudah cerdas, blusukan itu dilakukan untuk apa kita sudah tahu, untuk membangun opini, tapi menurut kami sudah terlambat," tambahnya.
Umar menilai, politisi muda PDIP Perjuangan itu melakukan blusukan karena ia lama dikenal sebagai anak presiden.
"Gibran butuh pembangunan opini karena dia lama dikenal sebagai anak presiden," ujar Umar.
"Namun, sekali lagi masyarakat Solo sudah pintar, sudah dewasa, sudah bisa berpikir, sudah bisa menilai," imbuhnya.
Umar menekankan, masyarakat Solo tidak butuh pemimpin yang membangun pencitraan tanpa ada napak tilas yang jelas.
"Kalau Pak Purnomo sudah jelas napak tilasnya, membangun bersinergi dengan Pak Rudy membangun Solo, bukti sudah nyata," aku dia.
"Kita tidak butuh lompatan-lompatan, kita butuh mapan, mantep, nyaman, berjalan terus Kota Solo," tandasnya. (*)