Pilkada Solo 2020
Reaksi Gibran Dengar Ketua DPC PDIP Solo Rudy Sebut Ada Intervensi saat Proses Seleksi Pilkada 2020
Bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku heran dengan pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP), FX Hadi Rudyatmo soal intervensi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ado Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku heran dengan pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP), FX Hadi Rudyatmo soal banyak intervensi dalam proses seleksi kepala daerah internal partai.
"Kalau ada intervensi, siapa yang mengintervensi, terus intervensinya dalam bentuk apa," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Sabtu (28/12/2019).
"Saya bingung mengintervensinya itu apa, bentuknya apa," imbuhnya mempertanyakan.
Jika invervensi menysar dirinya, Gibran mengemukakan, ia telah melalui tahapan dan mekanisme partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Semua tahapan, semua mekanisme partai sudah saya lalui," tutur dia.
"Persyaratan isi formulir sudah saya selesaikan, semua fit and proper test sudah selesai, sudah sesuai aturan partai," tambahnya.
• Rudy Singgung Intervensi ke DPC PDIP Solo dalam Pilkada 2020, Ini Tanggapan Tokoh Senior PDIP Solo
• Saat Ketua DPC PDIP Solo Rudy Bicara Adanya Intervensi dalam Tahapan Pilkada 2020
Politisi muda PDIP itu merasa dirinya tidak mendapat keistimewaan selama proses seleksi yang ditempuhnya.
"DPD juga sudah menjelaskan, Pak Baginda Hasibuan juga sudah menerangkan tidak ada karpet merah untuk Gibran," kata Gibran.
"Bakal calon lain daftar, saya daftar, ikut fit and proper test, saya juga ikut fit and proper test, tidak ada yang diistimewakan," imbuhnya.
Gibran merasa sudah melalui semua tahapan dan mekanisme PDIP.
"Saya merasa sudah melalui semua tahapan, kalau ada yang mengintervensi, siapa yang intervensi," ucapnya.
Rudy Sebut Ada Intervensi
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai ada intervensi dalam proses seleksi bakal calon kepala daerah DPD PDIP Jateng.
"Saya sebetulnya sudah nggak mau komentar, karena terlalu banyak yang intervensi,” katanya.