Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Seleb

Misteri Jenazah Lina yang Lebam dan Membiru, Benarkah Ada Kejanggalan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Rizky Febian menemui adanya lebam di tubuh Lina hingga melaporkan kejanggalan tersebut kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.

Editor: Hanang Yuwono
Instagram @putridelinaa dan Tribun Jabar/Mega Nugraha
Misteri Tubuh Lina Lebam & Membiru, Ini Penjelasan Ilmiah Perubahan Warna Orang yang Meninggal 

Sementara orang yang meninggal digantung akan berubah kebiruan di bagian kaki, ujung jari, dan lubang telinga.

Sedangkan orang yang meninggal karena tenggelam akan berubah kebiruan di bagian wajah, dada bagian atas, tangan, lengan bawah, kaki, dan betis.

Masih melansir sumber yang sama, intensitas warna ketika terjadi livor mortis itu bergantung pada hemoglobin dalam darah.

Bila warnanya biru keungu-unguan maka itu termasuk normal.

Sedangkan warna merah terang menunjukkan dugaan keracunan sianida.

Namun, sebelum terjadinya proses livor mortis ada pula fase yang dinamakan algor mortis dan fase-fase lainnya.

Lina dan putranya, Rizky Febian (kanan), pada berjalan-jalan pada Hari Ibu, 22 Desember 2019.
Lina dan putranya, Rizky Febian (kanan), pada berjalan-jalan pada Hari Ibu, 22 Desember 2019. (YouTube/Putri Delina)

Berikut penjelasannya.

Fase pertama yang terjadi adalah Algor Mortis dimana tubuh akan kehilangan suhu sekitar 1,5 derajat fahrenheit per jam hingga akhirnya akan memiliki suhu sebagaimana lingkungan sekitarnya.

Fase selanjutnya adalah livor mortis dimana tubuh akan berubah berwarna kebiruan yang merupakan terjadinya pengumpulan darah dan cairan di bagian tubuh terendah.

Adapula yang tubuhnya berwarna biru gelap tergantung pada warna kulitnya.

Tahap selanjutnya adalah rigor mortis, dimana tubuh dibanjiri kalsium yang menyebabkan otot berkontraksi dan kemudian akan menjadi kaku pada 24 hingga 48 jam ke depan.

Nah inilah jawaban kenapa ada jasad dengan mata terbuka. Kemungkinan mata tengah terbuka ketika tubuh memasuki fase rigor mortis, sehingga akan tetap seperti itu untuk sementara waktu.

Setelah itulah tubuh akan memasuki tahapan pembusukan. Tubuh mulai membusuk karena tidak adanya sirkulasi darah, penumpukan karbon dioksida, pH yang meningkat, serta sel-sel mulai rusak.

Dalam hitungan dua hingga tiga hari, tubuh membusuk seiring dengan menyebarnya bakteri dan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.

Kemudian menyebar ke bagian lainnya untuk memakan bagian tubuh semisal pankreas.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved