Viral Bus Dilempari Batu di Solo
Total 9 Bus Sugeng Rahayu yang Dilempari Batu di Solo, Dua Korban Terkena Pecahan Kaca dan Batu
Jumlah bus Sugeng Rahayu yang dilempari batu oleh orang misteriussaat melintas di Solo menjadi 9 armada.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Jumlah bus Sugeng Rahayu yang dilempari batu oleh orang misteriussaat melintas di Solo menjadi 9 armada.
Sopir bus Sugeng Rahayu Hariyadi (33) warga Madiun mengatakan, dari koordinasi yang dilakukan antar sopir, tidak hanya 5 armada, tetapi menjadi ada 9 armada yang rusak karena diteror pelemparan batu tersebut.
"Kami semua yang jadi korban (Sugeng Rahayu)," papar Hariyadi kepada TribunSolo.com, Jumat (10/1/2020).
Namun menurut dia, kerusakan bus Sugeng Rahayu ini bervariasi.
Mulai dari kerusakan pada bagian kaca sehingga retak-retak nyaris pecah hingga body bus tergores.
Diketahui dari data yang dikumpulkan Hariyadi pada Kamis (9/1/2020) ada 4 bus yang jadi korban.
Dua bus mengalami rusak pada bagian kaca depan dan dua bus bagian body.
Sementara, pada Jumat (10/1/2020) ada lima bus yang menjadi korban diketahui tiga mengalami rusak kaca depan dan dua bagian body.
"Kalau korban ada dua saya sendiri dan kemarin katanya penumpang ada juga, semuanya rawat jalan," kata Hariyadi.
Bahkan Hariyadi terkena pecahan di pelipis mata dan bibir.
• Bus Dilempari Batu di Solo, Sopir Sugeng Rahayu Merasa Diteror
• Lima Bus Sugeng Rahayu Jadi Korban Lemparan Orang Tak Dikenal di Solo
Sementara, korban penumpang mengalami luka terkena lemparan di kepala, namun tidak sampai rawat inap.
Hariyadi mengatakan, pelaku tersebut dalam melakukan aksinya menggunakan motor dan melempar dari arah berlawanan.
Aksi pelemparan selalu dilakukan pada pagi hari.
"Pelemparan selalu pagi, kami tidak tahu apa motifnya tapi semua bus yang dilempar sumber rahayu," kata Hariyadi.
Bahkan, saat pelemparan dilakukan banyak penumpang di dalam armada bus tersebut.
Pelemparan dilakukan di kawasan, Pabelan, Jalan A Yani, Kerten, Jalan Monginsidi.
"Baru kali ini kami mendapat teror seperti ini dan sudah kami laporkan pada pihak kepolisian," ungkapnya. (*)