Banjir di Jakarta
Ditanya Soal Banjir Jakarta, Ahok BTP Sebut Anies Baswedan Lebih Pintar untuk Mengatasinya
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, enggan berkomentar banyak soal ibu kota yang dilanda banjir di awal tahun 2020.
"Kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan."
"Kalau bisa dikendalikan, insyaallah bisa dikendalikan."
"Tapi selama kita membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air itu akan luar biasa."
"Karena makin banyak kawasan yang digunakan untuk perumahan, sehingga air pun mengalir ke sungai," paparnya.

Saat mengunjungi lokasi banjir di Kantor Wali Kota Jakarta Barat dan Kampung Pulo di Jakarta Timur, Kamis (2/2/2019), Anies Baswedan menyebut banjir disebabkan air kiriman dari kawasan pegunungan.
"Kalau air hujan yang di Jakarta itu munculnya Senin pagi."
"Di Manggarai Senin pagi siaga satu, tetapi tidak cepat bergeraknya, lambat, karena itu air lokal."
"Tapi begitu malam hari airnya itu bergerak begitu cepat bergolak, karena air kiriman dari daerah pegunungan," tuturnya seperti dikutip dari wawancara Kompas TV, Kamis (2/1/2019).
Namun, tegas Anies Baswedan, pihaknya kini hanya berfokus untuk merespons situasi di lokasi terdampak banjir, ketimbang mencari-cari kesalahan.
"Menyangkut cuaca dan curah hujan yang tidak mengenal wilayah administrasi, datang ke semua kawasan," kata mantan Mendikbud ini.
Ia mengklaim, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah terbiasa dan menganggap kondisi ini bukan hal baru.
"Kita (Pemprov DKI Jakarta) siap dan bukan hal baru ini."
"Sering kita hadapi, kita bersiap, pencegahan terutama untuk air yang jatuhnya di Jakarta," tambah dia.
Pada April 2019, Jakarta juga sempat diterjang banjir.
Kala itu, Anies Baswedan mengaku sudah mendapat kabar sejumlah titik di Ibu Kota tergenang banjir sejak Kamis (25/4/2019) malam.