Ditinggal Ibu Berpesta, Balita Malang Ini Tewas karena Kelaparan, Begini Pengakuan Sang Ibu
Dikutip Tribunnews dari Daily Mirror, Selasa (14/1/2020), pengadilan mengatakan Kristina (3), putri Maria, kelaparan sehingga mengonsumsi deterjen pen
Maria mengatakan ia sengaja meninggalkan makanan untuk Kristina agar tak kelaparan.
"Aku tidak pernah ingin ia mati," ujar Maria di persidangan sambil menangis.
Seorang juru bicara menyebutkan Maria menutup pintu dan pergi meninggalkan apartemen.

Ia (Maria, red) bersenang-senang dan menikmati waktu bersama teman-temannya.
"Ibu dari bocah malang ini mengatakan ia sengaja menutup pintu apartemen dan pergi meninggalkannya," tutur juru bicara.
"Ia menikmati waktu dan pergi bersenang-senang," imbuhnya.
Maria terlihat tak menangis dan menunjukkan penyesalan saat ditahan.
"Ia berkata dingin, 'Ya aku pergi, menutup air dan meninggalkan anakku tanpa air dan makanan'," terang penegak hukum.
Irina yang merasa kehilangan Kristina, mengatakan ia bisa merawat sang cucu jika tahu Maria akan pergi.

"Ia berbohong padaku, mengatakan semua baik-baik saja," kisah Irina.
"Ia berbohong kepada semua orang."
"Aku tidak berpikir Maria biasa melakukan hal seperti itu," lanjut dia.
"Kalau saja aku melihat ada sesuatu yang salah, aku akan mengambilnya (Kristina, red)," tandasnya.
• Marah Besar saat Tahu Anaknya Kencing di Kasur, Ibu Ini Tega Aniaya Anak Balitanya hingga Tewas
• Tak Berhenti Menangis, Balita 2,5 Tahun Ini Dianiaya Pacar Ibunya hingga Dilecehkan
Selama Maria mengasuh sang putri, menurut Irina, ia tak pernah terlihat bersikap kasar pada Kristina.
"Ia telah menunjukkan akting profesional kelas tinggi, mampu menipu semua orang sedemikian rupa."
"Aku benar-benar tidak mengenali putriku," tutup Irina.
Atas perbuatannya, Maria menghadapi ancaman hukuman delapan hingga 20 tahun penjara terkait pembunuhan Kristina.
(Pravitri Retno W)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Seorang Ibu Bunuh Anaknya yang Masih Balita, Ditinggal Berpesta hingga Kelaparan