Ramai Soal Revitalisasi Monas, Ternyata Ide Pembuatan Monas Bukan dari Soekarno Tapi Warga Biasa
Revitalisasi dimulai setelah penandatangan kontrak dengan pemenang lelang PT Bahana Prima Nusantara pada November 2019.
TRIBUNSOLO.COM - Pemprov DKI Jakarta sedang merevitalisasi kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta Pusat.
Revitalisasi dimulai setelah penandatangan kontrak dengan pemenang lelang PT Bahana Prima Nusantara pada November 2019.
• Pasca-Ledakan di Monas, Maruf Amin: Aman, Kita Masih Tunggu Motifnya Apa
Namun terkait dengan revitalisasi kawasan Monas pun menuai polemik mulai dari simpang siur soal perusahaan kontraktor yang dianggap tidak jelas hingga revitalisasi yang belum berizin.
Terkait monas yang kini sedang ramai diperbincangkan jika melihat dari sisi sejarahnya ternyata ide mendirikan sebuah monumen nasional atau monas di Jakarta tidak datang dari Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Ide itu juga bukan datang seorang menteri atau pejabat teras di sekitar Soekarno.
Gagasan tersebut datang dari masyarakat biasa.
Demikian diungkapkan Sudiro, wali kota (sekarang gubernur ) Jakarta Raya periode 1953-1960.
Pria yang akrab disapa Pak Diro itu pernah menulis sebuah artikel tentang asal mula Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.
Artikel itu diterbitkan harian Kompas pada 18 Agustus 1971.
Dia menulis, ide monumen nasional bukan lahir dari Soekarno atau pejabat negara lainnya seperti menteri, DPR dan lainnya.
• 9 Janji Jokowi-Maruf Amin Jika Menang Pilpres: Pemenuhan HAM hingga Revitalisasi Revolusi Mental
Ide Sarwoko
Monas lahir dari orang biasa, seorang warga negara sedehana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokusumo.
"Saya didatangi Sarwoko yang telah lama saya kenal khusus dalam Kepaduan Bangsa Indonesia dari zaman penjajahan dulu," beber Sudiro dalam tulisan itu.
Sarwoko bercerita tentang ide sebuah tugu setinggi 45 meter yang dia cita-citakan sebagai tempat menyimpan Bendera Pusaka Merah Putih disetujui banyak pihak.
Sarwoko saat itu mencoba membuat "Panitia Tugu Nasional",. Sudiro mengaku tertarik dengan ide kawan dekatnya itu.