Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pendiri Mie Ayam Bu Tumini Meninggal Sampai Jadi Trending Twitter, Ini Alasan Orang Rela Mengantre

Bakul Mi Ayam Bu Tumini Meninggal Sampai Jadi Trending di Twitter, Ini Alasan Orang Rela Mengantre

Editor: Aji Bramastra
TribunJogja.com
Mie Ayam Bu Tumini, saking legendarisnya sampai jadi trending Twitter saat pemiliknya meninggal dunia, Sabtu (8/2/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Kabar duka datang dari keluarga besar Bu Tumini, pemilik warung mie ayam paling populer di Yogya, Mie Ayam Tumini.

Bu Tumini, meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Viral Satu Keluarga Disekap di Apartemen, Polisi Beberkan Fakta Sebenarnya

Kronologi Lengkap Video Viral Pengendara Tidak Terima Ditilang Polisi hingga Diamankan Polisi

Perempuan bernama lengkap Tumini tersebut menghembuskan napas terakhir di salah satu rumah sakit di Bantul.

Kabar meninggalnya owner Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jatiayu ini dibenarkan oleh kepala dusun Sawahan 5 Desa Jatiayu, Karangmojo, Surahno.

Dihubungi Tribunjogja.com via telepon, Surahno mengatakan Tumini meninggal lantaran sesak napas.

"Informasi dari keluarga, awalnya Bu Tumini tidak sakit. Terus tadi malam sesak napas dan dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit,"katanya, Sabtu (8/2/2020).

Menurut Surahno, jenazah Tumini kemudian dibawa ke kampung halamannya di Jatiayu, Karangmojo, Gunungkidul.

Kemudian jenazah dikebumikan di pemakaman umum Sawahan 5 pada Sabtu (8/2/2020) pukul 11.00 WIB.

"Pemakamannya jam 11.00 tadi,"ucapnya.

Tumini sendiri meninggalkan 5 orang anak dan 8 cucu.

Yang istimewa, meninggalnya Bu Tumini bahkan sapai menjadi trending topic di Twitter.

Warung mie ayam yang satu ini memang legendaris.

Orang, rela megantre demi membeli mie ayam.

Padahal, mie ayam adalah makanan yang banyak dijual di Jawa. 

Lalu apa yang membuat mie ayam Bu Tumini begitu istimewa?

Sejarah Berdirinya Warung Mie Ayam Tumini

Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa merupakan salah satu warung mie ayam yang sangat terkenal di Yogyakarta.

Warung Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jatiayu terletak di jalan Imogiri Timur, tepatnya sebelum terminal Giwangan Yogyakarta.

Warung mie ayam ini setiap hari selalu dipenuhi pengunjung. Bahkan warga yang hendak makan di warung ini harus rela mengantre.

Dalam kesempatan wawancara tahun 2015 lalu, Waluyo (35), seorang pegawai Mie Ayam Bu Tumini, menjelaskan bahwa warung ini telah ada sejak awal 1990-an.

Rasanya yang mantap, dan memiliki ciri khas yang tidak anda temukan di warung mi ayam lainnya membuat warung ini mampu bertahan di tengah menjamurnya warung mi ayam.

Mi Ayam Bu Tumini memiliki ciri khas mi berukuran cukup besar dengan kuah yang kental berwarna kecoklatan.

Kuah dengan cita rasa gurih manis tersebut berasal dari proses pemasakan ayam yang digunakan untuk toping mi ayam.

Saat anda mencicipi mi ayam ini, kenyalnya mi berpadu pas dengan gurih manisnya kuah. Rasanya akan semakin pas dengan tambahan sambal.

"Untuk menjaga kualitas rasa, kami membuat sendiri mi-nya. Dalam sehari kami menghabiskan sekitar 70 kilogram terigu. Jika ditotal dengan mi yang diambil pedagang lainnya, jumlahnya bisa mencapai dua kuintal tepung," ujar Waluyo.

Untuk ayam, dalam sehari warung mi ayam yang buka mulai pukul 10.00 tersebut menghabiskan sekitar 50 kilogram ayam.

Dijelaskan Waluyo, jika dihitung per porsi, dalam sehari warung tersebut bisa menjual lebih dari 700 porsi mi ayam.

"Setiap satu kilogram tepung terigu menghasilkan 11 porsi mi ayam," jelasnya.

Di warung ini pengunjung hanya bisa memesan mi ayam, karena tidak ada pilihan menu makanan lainnya.

Tetapi ada beberapa pilihan mi ayam, yakni mi ayam ceker, mi ayam jumbo, mi ayam ekstra ayam, ada juga pilihan sawi ayam.

Untuk harga, satu porsi mi ayam biasa, harganya cukup Rp 8 ribu, mi ayam jumbo Rp10 ribu, mi ayam ekstra ayam Rp10 ribu, mi ayam ceker Rp10 ribu, dan sawi ayam Rp 5 ribu.

Meskipun setiap harinya selalu dipadati pembeli, tetapi Mi Ayam Bu Tumini tidak buka cabang lainya.

Setiap pembeli harus rela antre untuk mendapatkan satu porsi mi ayam legendaris ini, terlebih pada jam makan siang.

Hal tersebut juga harus dialami oleh Dian (28). "Jika datang ke sini pasti selalu ramai dan antre. Meskipun harus antre, tetapi rasanya sebanding. Kuahnya yang kental dan gurih manis tidak ditemukan di mi ayam lainnya," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sejarah Berdirinya Warung Mie Ayam Tumini, Mie Ayam Paling Populer di Yogya

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved