Korban Meninggal Akibat Virus Corona Lebih Banyak dari Wabah SARS, Ini Jumlahnya
Jumlah korban meninggal diakibatkan virus Corona di China sudah mencapai 803 orang
TRIBUNSOLO.COM - Jumlah korban meninggal diakibatkan virus Corona di China sudah mencapai 803 orang, lebih banyak dibandingkan kematian global wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 silam.
Seperti diketahui, Data kematian global wabah SARS mencapai 774 orang pada tahun 2002 - 2003 lalu.
Sementara, untuk virus Corona diketahui korban meninggal mencapai 803 orang setelah otoritas Hubei melaporkan adanya 81 kematian baru sepanjang 24 jam terakhir.
• Pura-pura Terjangkit Virus Corona, Perempuan Ini Selamat dari Pemerkosaan yang Mengancamnya
• Gara-gara Virus Corona, Pasangan di Singapura Gelar Pesta Pernikahan secara Live Streaming
Otoritas dari Komisi Nasional Kesehatan China juga menyatakan, terdapat 2.600 kasus penularan baru, membuat angka korban terinfeksi menembus 37.198 orang.
Epidemik itu memaksa pemerintah untuk menutup Wuhan, kota yang pertama kali melaporkan adanya virus itu, dan meluas hingga kota lain di Hubei.
Sorotan makin tajam setelah warga Amerika Serikat (AS) yang berusia 60 tahun diketahui meninggal akibat virus China itu saat dirawat di Wuhan.
Dilansir AFP Minggu (9/2/2020), Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi bahwa warga AS itu merupakan keturunan etnis Tionghoa.
Kasus kematian lain juga menimpa seorang warga Jepang. Namun, pemerintah lokal masih belum bisa mengonfirmasi apakah dia meninggal karena virus corona.
Selebihnya, terdapat dua kasus korban meninggal yang tercatat di luar daratan utama China. Tepatnya di Hong Kong dan Filipina.
"Angka korban 'stabil'"
Di Jenewa, Swiss, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka korban yang dilaporkan secara harian di China mengalami "kestabilan".
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya misinformasi terkait patogen itu, yang bisa memperberat kerja tim medis.
• Mengapa di Indonesia Belum Ada yang Terkena Virus Corona? Ahli Biologi Ini Ungkap Penyebabnya
"Saat ini, kita tak hanya memerangi virus itu. Namun juga berjuang melawan teori konspirasi dan misinformasi yang memperkeruh keadaan," paparnya.
Di Hong Kong, pemerintah setempat mulai menerapkan aturan karantina selama dua pekan bagi pendatang dari daratan utama China.
Kebanyakan orang bisa melakukan karantina di hotel atau rumah. Namun mereka diharuskan menerima panggilan telepon dan pemeriksaan.
Jika menolak, mereka terancam dipenjara dan didenda. Salah satu pusat finansial dunia ini sudah melaporkan 25 kasus infeksi, dengan satu pasien meninggal.
Di Singapura, kepanikan dilaporkan melanda setelah otoritas menaikkan status penyebaran virus corona dari yang semula kuning ke oranye.
Warga berbondong-bondong mendatangi supermarket, hingga pihak berwenang sampai memerintahkan mereka untuk tetap tenang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Virus Corona Capai 803 Orang, Lampaui Wabah SARS",