Pilkada Solo 2020
Ini Analisis Pengamat UNS Solo soal Penundaan Rekomendasi PDIP yang Akan Pilih Gibran atau Purnomo
PDIP memutuskan menunda pengumuman rekomendasi di beberapa daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2020, termasuk Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan menunda pengumuman rekomendasi di beberapa daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2020, termasuk Solo.
Keputusan penundaan tersebut dinilai sebagai bagian kalkulasi politik partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Mengingat di Solo ada dua Bakal Calon Wali Kota Solo, yakni Achmad Purnomo yang saat masih menjabat Wakil Wali Kota Solo dan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat Politik dan Hukum Tata Negara Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai PDIP tidak ingin sembrono dalam mengumumkan rekomendasi calon kepala daerah mereka.
"DPP PDIP sedang berhitung secara matang tentang lawan tanding masing-masing calon yang direkomendasi," terang Agus kepada TribunSolo.com, Selasa (18/2/2020).
• Hasil Survei 23,7 Persen Publik Belum Terima Gibran karena Dinasti Politik, Purnomo : Silahkan Saja
"Begitu dia merekomendasi calon harapannya lawan tanding di daerah sudah ada dan jelas," imbuhnya membeberkan.
Kondisi tersebut belum nampak di beberapa daerah penyelenggara Pilkada serentak 2020, termasuk Solo.
"Beberapa daerah lawan tanding belum jelas termasuk Solo, dia menunggu adanya lawan tanding yang berasal dari koalisi non PDIP ataupun independen," jelas Agus.
"Di Solo, keduanya belum siap," tambahnya.
• DPP PDIP Sudah Panggil Gibran hingga Purnomo, Calon dari Sukoharjo Agus Santosa Akui Belum Dipanggil
Dia menerangkan, PDIP nampaknya takut merugi bila rekomendasi Pilkada Solo bakal diumumkan sesegera mungkin atau lebih awal.
Potensi calon yang tak direkomendasi partai berlambang banteng moncong putih itu dipinang partai lain masih terbuka.
"Diumumkan sekarang, PDIP bisa rugi secara politik karna membuka peluang calon lain yang tidak didukung PDIP bisa saja dipinang partai lain," tutur Agus.
"Tentu itu akan merugikan PDIP," imbuhnya.
• Percaya Diri Tak Pakai Jasa Survei, Purnomo Yakin Siapapun yang Dicalonkan PDIP di Solo Pasti Menang
Kondisi tersebut nampak telah masuk dalam kalkulasi PDIP untuk meraih kemenangan spektakuler dalam pesta demokrasi kali ini.