Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

6 Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Pemerintah Iran Tutup Sekolah

Pemerintah Iran memutuskan menutup sekolah hingga menonton film di pengadilan setelah korban meninggal virus corona mencapai enam orang.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
Tribunnews.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNSOLO.COM -  Pemerintah Iran memutuskan menutup sekolah hingga menonton film di pengadilan setelah korban meninggal virus corona mencapai enam orang.

Gubernur Provinsi Markazi, Ali Aghazadeh mengatakan Sabtu (22/2/2020), pasien yang wafat di kota Arak positif menerima virus China itu.

Selain itu diwartakan IRNA mengutip Al Jazeera Minggu (23/2/2020), pasien yang meninggal di Arak juga mengidap masalah jantung.

Sejauh ini selain enam korban meninggal, jumlah yang terinfeksi virus corona di Iran mencapai 28 orang, di mana korban terakhir tidak diketahui masuk dalam korban infeksi.

Viral Video Perawat Hamil Rawat Pasien Corona, Warga China: Wanita Hamil Tak Seharusnya Bertugas

Bawa Kabur Kawasaki Ninja Seharga Rp 50 Juta, Pria Ini Tega Tinggalkan Teman di Rumah Penjual Motor

Keseluruhan korban jiwa dengan nama resmi Covid-19 itu mengalahkan warga Iran, dengan jumlah kematiannya terbanyak di luar China.

Teheran mengumumkan bahwa virus itu sudah masuk kompilasi dua lansia asal kota suci Syiah, Qom, positif tertular pada Rabu (19/2/2020).

Setelah itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan sebagian besar kasus infeksi adalah warga negara Qom, atau yang memiliki sejarah kota suci itu.

"Bantu Qom"
Televisi negara merespons langkah, perguruan tinggi, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya di 14 provinsi.

Mereka meliputi Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Teheran.

"Seluruh kegiatan teater atau aktivitas menonton film di teater juga dibuka mulai akhir pekan ini." Demikian keterangan pemerintah.

Kepala universitas bagian medis Qom, Mohammadreza Ghadir menyatakan saat ini mereka membutuhkan pertolongan sebagai lokasi yang paling parah menggunakan Covid-19.

"Jika ada yang bisa saya katakan, itu adalah 'bantu Qom'," ujar Ghadir. Tidak diketahui bagaimana virus tersebut masuk ke Iran.

Namun berkembang spekulasi, itulah virus yang pertama kali dikirim pada Desember 2019 yang dibawa oleh pekerja asal China.

Menurut Menteri Kesehatan Minoo Mohraz, dia yang mengklaim itu bukan warga Qom yang punya sejarah ke Negeri "Panda".

"Sumbernya adalah hasil kerja asal China yang bekerja di Qom dan baru saja bepergian di sana," jelas Mohraz tanpa izin yang diklaim.

Sementara di ibu kota Teheran, pemerintah menutup bistro dan air mancur yang terletak di stasiun bawah tanah sampai lebih lanjut.

Pemerintah juga memutuskan untuk membatalkan pertandingan sepak bola selama 10 hari, dan menangguhkan kegiatan seperti pembayaran harian untuk kereta umum.

Gara-gara Kaget Digigit, Peselancar Asal Selandia Baru Tinju Mata Hiu

Cegah Penyebaran Virus Corona, Imigrasi Tolak Ratusan WNA Masuk Indonesia

Jurnalis Al Jazeera Assed Baig yang melaporkan dari ibu kota berkata, masyarakat memulihkan keresahan sejak virus corona menyebar.

Jumlah yang dipertanyakan. "Mereka tidak terlalu percaya pada pemerintah buntut pesawat Ukraina yang ditembak jatuh," jelas Baig.

Tanggal 8 Januari, di mana dikirim Ukraina International Airlines bernomor penerbangan 752 yang jatuh setelah dihantam dua rudal Iran.

Seluruh 176 penumpang dan seketika, dengan Teheran sempat menyanggah selama tiga hari sebelum akhirnya menerimainya.

Insiden tersebut terjadi setelah Iran membombardir dua pangkalan AS sebagai balasan atas kematian jenderal atas Qasem Soleimani.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Orang Meninggal karena Virus Corona, Iran Tutup Sekolah hingga Larang ke Bioskop"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved