Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembunuhan Sawah Besar

4 Sisi Kelam NF, ABG Pembunuh di Sawah Besar : Senang Siksa Kodok, Kucing Dilempar dari Loteng

4 Sisi Kelam NF, ABG Pembunuh di Sawah Besar : Senang Siksa Kodok, Kucing Dilempar dari Loteng

Editor: Aji Bramastra
montase Tribun Jakarta / Warta Kota
Polisi menunjukkan sejumlah coretan dan gambar yang diduga curahan emosi dari NF, ABG yang membunuh seorang balita di Sawah Besar, Jakarta. 

Satu di antaranya menanyakan ihwal perasaan pelaku seusai membunuh APA.

"Bagaimana perasaannya setelah kejadian ini, satu yang paling gampang dan dikatakan, (saya puas)," kata Yusri.

Yusri mengatakan, kalimat 'saya puas' selalu keluar dari bibir NF ketika ditanya hal yang sama.

Berulang kali, NF secara tenang menjawab demikian.

"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," tambah Yusri.

Karenanya, kepolisian menjelaskan akan melibatkan pakar psikolog dalam menangani kasus NF.

"Makanya pelaku akan kami lakukan pemeriksaannya secara psikologi," ujar Yusri.

"Karena juga dasar-dasar pelaku ini, yang berhak berbicara ya psikolog," sambungnya.

4. Ingin Ayah Mati

Tak cuma keenam kalimat itu saja, NF juga menuliskan pesan bernada kebencian untuk sang ayah di sebuah buku.

"Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever(Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku mati selamanya)"

Kalimat tersebut disertakan dengan gambar seorang perempuan.

Tak hanya satu kalimat itu, ada lagi yang lain, menunjukkan betapa NF ingin ayahnya mati.

"Please dad...don't make me mad, if you not want death. I will make you go to grave." (Tolong ayah... jangan membuatku marah, jika kamu tidak ingin mati. Aku akan membuatmu pergi ke kubur)

"My dad is my crush, I want to leave my dad or my dad is death." (Ayah menghancurkan saya. Saya ingin meninggalkan ayah atau ayah yang meninggal)

Total ada 13 lembar kertas yang digambar oleh pelaku dan kini menjadi barang bukti kepolisian.

"Kemudian, kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," kata Susatyo Purnomo Condro.

"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja dan sebagainya," lanjut dia. (*) 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved