Inilah Kesaksian yang Dirasakan Para Pasien Virus Corona hingga Berhasil Sembuh
Data tersebut didapat dari data real time, Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University (JHU).
Suatu hari Liz merasa perutnya mual. Setelah demam hilang, ia masih merasakan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan. Total durasi penyakit yang dialaminya adalah 10-16 hari. Meski begitu, Liz hanya merawat dirinya sendiri di rumah.
"Saya tidak dirawat di rumah sakit. Saya bahkan tidak pergi ke dokter karena saya sembuh sendiri." "Dan saya rasa itu hanya jenis flu yang berbeda dari yang saya telah lindungi dengan vaksin flu," kata dia.
5. Bridget Wilkins (29)
Bridget terbang ke Australia melalui Singapura untuk pernikahan seorang teman pekan lalu. Dia sekarang dikarantina di rumah sakit di Brisbane setelah dinyatakan positif Covid-19.
Bridget menderita sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kelelahan, yang semuanya dia anggap merupakan gejala jetlag.
"Saya pikir kita harus tenang, karena bagi kebanyakan orang, seperti saya, yang dirasakan hanya demam jangka panjang yang bisa kita atasi," ungkapnya.
• Inilah Perbedaan Influenza dan Infeksi Virus Corona Meski Gejala Keduanya Terlihat Sama
6. David Abel (73)
David dan Sally Abel dari Woodford Halse di Northamptonshire merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50 ketika mereka terkena Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess, yang dikarantina di Jepang.
David mengatakan, ketika berada di luar rumah sakit ia merasa agak aneh dan hampir pingsan. David merasa setiap pori di tubuhnya terbuka, dan ia bahkan dibawa menggunakan kursi roda ke kamarnya.
Mereka berdua belakangan didiagnosis dengan pneumonia serta virus corona. Sejak itu Sally melewati masa sakitnya.
Tapi David mendapatkan hasil tes negatif dua kali dan satu kali positif, jadi dia belum bisa pergi.
7. Connor Reed (25)
Connor Reed berasal dari Liandudno, Wales Utara. Ia tengah mengajar bahasa Inggris di Wuhan, China ketika mulai mengalami seperti pilek pada 25 November.
Tujuh hari kemudian dia merasa jauh lebih buruk. Dalam buku hariannya, Connor menulis, penyakitnya bukan sekadar flu. Saat itu ia merasa sakit di seluruh tubuh, kepala berdetak, dan tenggorokan terasa menyempit. Dua hari kemudian nafasnya menjadi lebih sulit.
Bahkan, merasa terengah-engah hanya untuk pergi ke toilet. Ia kemudian naik taksi ke Rumah Sakit Universitas Zhongnan karena dia tahu akan ada dokter Inggris. Connor diuji dan diberi antibiotik.