Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Anies Baswedan Pertimbangkan Lockdown, Pengelola Mal di Jakarta Keberatan: Contoh Korea Selatan

Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung.

Editor: Hanang Yuwono
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat diwawancarai awak media, setelah perayaan HUT ke-101 Damkar, di Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020) pagi. 

"Karena kami melihat trafik pengunjung mal sangat sepi, lebih baik optimalkan di malam hari."

"Jadi kita pilih satu shift saja atau mulai di atas jam 11.00 siang."

"Cuma surat dari organisasi belum keluar, baru kita sampaikan secara lisan," ujar Budihardjo.

Kendati demikian, keputusan membuka toko lebih lama dari biasanya hanya berlaku untuk tenant-tenant di mal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers terkait virus corona di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers terkait virus corona di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Sementara untuk supermarket tetap diusulkan tetap buka seperti biasa.

"Ini bagian dari langkah efisiensi."

"Kalau supermarket tetap buka dari pagi."

"Bahkan kalau bisa buka lebih pagi karena memudahkan orang berbelanja kebutuhan pokok."

 "Sementara di mal lebih banyak tenant penjual baju dan sebagainya," ungkap dia.

Cerita di Balik Kakek Asal Wonogiri Temani Istri Tidur di Ranjang Rumah Sakit, Simak Kisahnya

Budihardjo mengatakan penurunan pengunjung mal di Jakarta bahkan mencapai 50 persen lebih.

Penurunan paling banyak terjadi pasca imbauan Gubernur DKI Jakarta.

"Yang pasti sepi. Di awal-awal trafik pengunjung turun 10 persen, lalu naik 20 persen, sekarang terasa sampai 50 persen penurunan pengunjung di mal," jelas Budihardjo.

"Penurunan paling terasa setelah ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian," kata dia lagi.

Selain itu, banyaknya tempat-tempat wisata yang tutup juga membuat penurunan signifikan jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.

"Secara psikologis, kalau banyak tempat-tempat wisata ditutup otomatis membuat penurunan trafik pengunjung mal," ujar Budihardjo.

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved