Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Anies Baswedan Pertimbangkan Lockdown, Pengelola Mal di Jakarta Keberatan: Contoh Korea Selatan

Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung.

Editor: Hanang Yuwono
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat diwawancarai awak media, setelah perayaan HUT ke-101 Damkar, di Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020) pagi. 

TRIBUNSOLO.COM -- Lockdown diketahui merupakan upaya dari pemerintah menghentikan aktivitas keluar dan masuk suatu wilayah.

Saat ini, isu Lockdown menjadi trending topic pasca cepatnya penyebaran virus corona di Indonesia.

Bahkan disebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang mempertimbangkan opsi melakukan lockdown wilayah Jakarta untuk penanggulangan virus corona. 

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya tidak mengharapkan langkah Lockdown diambil pemerintah karena bisa melumpuhkan ekonomi di Jakarta.

"Ini yang tidak kami harapkan."

"Tapi sebenarnya, pencegahan corona bisa dilakukan dengan cara lain, tergantung sistem yang diterapkan pemerintah," kata Budihardjo kepada Kompas.com pada Senin (16/3/2020).

Dia mencontohkan, negara lain yang sama-sama sudah berurusan dengan virus corona, tidak lantas mengambil kebijakan lockdown.

Namun menempuh alternatif lain. 

"Ada beberapa metode yang bisa dicontoh, seperti Korea Selatan."

"Dia tidak melakukan penutupan, tapi memang ada pengecekan secara ketat, di setiap sudut ada tes corona," ujar dia.

Buka lebih siang

Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung.

"Kita terakhir rapat Jumat lalu, tapi belum kita putuskan di mana kita juga masih menunggu pemerintah."

"Tapi ternyata dari para tenant mal, ingin buka siang hari. Jadi kita putuskan itu," ucap Budihardjo.

Menurut dia, tidak membuka toko sejak pagi dinilai jadi solusi sementara untuk efisiensi biaya setelah mal-mal di Jakarta kondisinya sangat sepi dalam beberapa hari terakhir.

"Karena kami melihat trafik pengunjung mal sangat sepi, lebih baik optimalkan di malam hari."

"Jadi kita pilih satu shift saja atau mulai di atas jam 11.00 siang."

"Cuma surat dari organisasi belum keluar, baru kita sampaikan secara lisan," ujar Budihardjo.

Kendati demikian, keputusan membuka toko lebih lama dari biasanya hanya berlaku untuk tenant-tenant di mal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers terkait virus corona di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan konferensi pers terkait virus corona di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Sementara untuk supermarket tetap diusulkan tetap buka seperti biasa.

"Ini bagian dari langkah efisiensi."

"Kalau supermarket tetap buka dari pagi."

"Bahkan kalau bisa buka lebih pagi karena memudahkan orang berbelanja kebutuhan pokok."

 "Sementara di mal lebih banyak tenant penjual baju dan sebagainya," ungkap dia.

Cerita di Balik Kakek Asal Wonogiri Temani Istri Tidur di Ranjang Rumah Sakit, Simak Kisahnya

Budihardjo mengatakan penurunan pengunjung mal di Jakarta bahkan mencapai 50 persen lebih.

Penurunan paling banyak terjadi pasca imbauan Gubernur DKI Jakarta.

"Yang pasti sepi. Di awal-awal trafik pengunjung turun 10 persen, lalu naik 20 persen, sekarang terasa sampai 50 persen penurunan pengunjung di mal," jelas Budihardjo.

"Penurunan paling terasa setelah ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian," kata dia lagi.

Selain itu, banyaknya tempat-tempat wisata yang tutup juga membuat penurunan signifikan jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.

"Secara psikologis, kalau banyak tempat-tempat wisata ditutup otomatis membuat penurunan trafik pengunjung mal," ujar Budihardjo.

Diungkapkan dia, sepinya kunjungan di mal relatif hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

Sementara untuk pusat perbelanjaan di daerah, hampir tak terkena dampak kekhawatiran virus corona.

"Kalau dari laporan anggota, mal-mal di daerah belum terpengaruh, yang sepi kan di Jakarta."

"Kalau di luar Jakarta mungkin karena kasusnya tidak banyak," tutur Budihardjo.

Pihaknya belum bisa menaksir kerugian dari para tenant mal di Jabodetabek akibat sepinya kunjungan ke mal.

"Taksiran kerugian belum hitung."

"Karena kalau buat tenant hitungan kerugian dikalkulasi dari biaya per meter yang dibandingkan dengan target minimal penjualan."

"Itu sangat tergantung dari luasan toko yang ada," ungkap dia.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak berpikiran akan melakukan kebijakan Lockdown.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melarang pemerintah daerah untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Menurutnya, kebijakan lockdown, baik tingkat nasional dan tingkat daerah, adalah kebijakan pemerintah pusat.

Hal ini dia sampaikan dalam jumpa pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020).

Saat ini yang terpenting dilakukan adalah bagaimana mengurangi mobilitas orang, menjaga jarak, serta mengurangi kerumunan orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran virus corona.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan aktivitas yang produktif dari rumah.

Artikel ini telah dipublikasikan Intisari Online dengan judul: Cegah Virus Corona, Gubernur Anies Baswedan Pertimbangkan Lockdown Jakarta, Ini Pihak-pihak yang Menolak

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved