Solo KLB Corona

Akibat ODP Crona Solo Tak Tertib, Karantina Mandiri 17 Rumah di Solo Dijaga Anggota TNI

"Karena perkembangannya seperti itu kita tangani lebih intensif dan Standard Operational Procedure (SOP) seperti itu," tutur dia

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Akibat adanya Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona Solo yang tidak tertib beberapa waktu lalu, saat ini pengawasan ODP diperketat dengan penjagaan dari anggota TNI. 

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu ada ODP yang seharusnya melakukan karantina mandiri di Solo namun malah berkeliaran ke pasar dan membantu pernikahan warga.

Itu dilakukannya sebelum dijemput petugas kesehatan dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi, Rabu (18/3/2020).

UPDATE Corona Sabtu 21 Maret 2020, Jumlah Pasien Meninggal akibat Covid-19 Mencapai 38 Orang

117 Warga Wonogiri Berstatus ODP, Pernah Kontak dengan Korban Meninggal Positif Corona

Selain itu, saat ini juga dilakukan karantina mandiri pada 17 rumah yang berada didekat tempat tinggal pasien yang sempat berkeliaran tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga memutuskan untuk memperketat pemantauan warga yang melakukan karantina mandiri di rumah.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani mengatakan, pemantauan warga yang menjalani karantina mandiri akan melibatkan personel TNI.

"Karena perkembangannya seperti itu kita tangani lebih intensif dan Standard Operational Procedure (SOP) seperti itu," tutur dia, Jumat (20/3/2020).

Pemantauan warga yang menjalani karantina mandiri telah dilakukan dengan melibatkan tetangga sekitar rumah.

"Awalnya mengandalkan teman lingkungan setempat, tetapi tidak optimal mungkin ada rasa sungkan," kata Ahyani.

"Tapi bagaimana lagi, datang ke hajatan, kita tidak bisa mengontrol lagi, yang punya hajatan sudah kita sampaikan pada yang punya hajat, tapi ya mau bagaimana lagi," imbuhnya membeberkan.

Ahyani menuturkan orang yang menjalani mandiri sebaiknya tetap tinggal di rumahnya.

"Tetapi ketika mereka ada kebutuhan keluar harus bisa menjaga diri, kalau memang sakit pakai masker," tutur dia.

"Mereka juga harus menjaga jarak, menjaga kontak juga, say hello saja," tambahnya.

Pengetatan pemantauan hanya diberlakukan di sekitaran tempat tinggal warga solo tersebut, Pemkot Solo belum menerapkannya ke wilayah lainnya.

"Ini hanya penjagaan kasuistik, nanti kita lihat trend, apabila Dinas Kesehatan Kota Solo dan puskesmas menyampaikan trendnya sudah menurun, ya, dikendurkan," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved