Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Video Viral ODP Corona di Karanganyar Dijemput Paksa Ternyata Hoax, Ini Penjelasan Koramil

Koramil Sebut Video Viral ODP di 'Karanganyar' Dijemput Paksa sebagai Hoax, Ini Fakta Sebenarnya

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Cetak Layar WhatsApp
Video petugas berpakaian APD yang disebut-sebut menjemput pasien di sebuah perumahan Karanganyar beredar berantai, Minggu (22/3/2020). Koramil setempat memastikan video tersebut tidak diambil di Karanganyar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebuah video yang memperlihatkan dua petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap sedang menjemput terduga pasien Covid-19 menyebar melalui aplikasi pesan Whatsapp.

Dalam video tersebut, penjemputan dilakukan dengan menggunakan sebuah mobil ambulance di sebuah rumah yang diduga milik pasien tersebut.

Cerita Sepasang Pengantin yang Disalahkan Tamu karena Tertular Corona Setelah Hadiri Pernikahannya

Seminggu KLB Corona Solo, Kampung Halaman Jokowi Bak Kota Mati di Hari Minggu, Lihat Foto-fotonya

Kemudian, terdengar suara jerit tangis dalam video tersebut.

Video ini begitu cepat menyebar di kalangan pengguna WhatsApp Solo, dengan bumbu narasi video tersebut diambil di sebuah perumahan di Kabupaten Karanganyar.

Meski demikian, upaya klarifikasi dan cek fakta yang dilakukan TribunSolo.com, menghasilkan jawaban bahwa video tersebut hoax dan dipastikan bukan diambil di Karanganyar. 

Babinsa di kawasan di mana video itu awalnya disebutkan di WhatsApp, Sersan Satu Yuliyanto, menampik kejadian penjemputan tersebut terjadi di wilayahnya.

Meski, ia membenarkan ada warga berstatus orang dalam pengawasan (ODP) di wilayahnya.

"Ini bukan di wilayah saya, kalau ada penjemputan seperti itu pasti melibatkan aparat kewilayahan, baik babinsa dan bhabinkamtib, aparat desa dan dokter puskesmas setempat," terang Yulianto kepada TribunSolo.com, Minggu (22/3/2020).

"Tidak ada penjemputan, warga statusnya ODP kok, jadi isolasi mandiri di rumah bukan harus dibawa ke rumah sakit," imbuhnya membeberkan.

Yulianto mengatakan dirinya bersama dokter puskesmas dan dokter kesehatan (dokkes) Polres Karanganyar telah mengecek kondisi warga ODP tersebut.

Pengecekan dilakukan pada Sabtu (21/3/2020) sekira pukul 19.30 WIB.

"Kemaren sudah dicek bersama dokter puskesmas dan dokkes polres, yang bersangkutan sementara di isolasi di rumah/kost sampai tanggal 3 April 2020," katanya.

Yulianto menuturkan warga tersebut dalam keadaan yang sehat saat dirinya bersama tim mengecek ke tempat tinggalnya.

"Sampai sekarang masih negatif dan sehat, kemarin sudah diberi kontak personnya dokter dan bidan setempat kalau ada apa-apa bisa langsung lapor cepat," tutur dia.

"Tadi pagi juga sudah disemprot disinfektan di sekitar tempat tinggalnya," tambahnya.

Yulianto menghimbau supaya masyarakat tetap tenang dan menjaga dirinya selama virus Corona masih mewabah.

"Masyarakat tetap tenang, jaga diri, tetap waspada, dan jangan termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujar dia.

"Corona bukan hanya virusnya yg perlu diwaspadai tapi perilaku kita bagaimana menghadapi virus itu yg lebih penting,"

"Posisikan diri kita seakan-akan adalah positif corona jadi selalu menjaga agar tidak menularkanya ke orang lain kurangi interaksi dengan orang lain," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved