Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Haru Puluhan Tenaga Medis yang Tangani Corona dan Dikarantina hingga Tak Bisa Bertemu Keluarga

Edy mengatakan, saat ini RSUD Kanujoso menangani enam pasien positif corona dan enam pasien lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Edy Iskandar saat ditemui Kompas.com di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kalimantan Timur mengarantina 50 tenaga medis yang menangani khusus pasien virus corona.

Ke-50 anggota tim itu terdiri dari lima dokter spesialis dari paru, patologi klinik, mikrobiologi, radiologi, anestesi dan 45 tenaga perawat.

Mereka diberi wisma dan dua rumah dinas khusus di areal rumah sakit untuk tinggal dan tak diperbolehkan pulang ke rumah selama menangani pasien corona.

“Mereka juga memang enggak mau pulang rumah. Karena takut menular ke anak istri atau keluarga,” ungkap Direktur RSUD Kanujoso, Edy Iskandar saat ditemui Kompas.com di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (23/3/2020).

Daftar Rincian Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia, Tersebar di 22 Provinsi

5 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Daya Tubuh, Ada Stres hingga Begadang

Edy mengatakan, saat ini RSUD Kanujoso menangani enam pasien positif corona dan enam pasien lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kemenkes RI.

Ke-12 pasien tersebut kini diisolasi di 10 ruangan khusus. 

Selama penanganan, tim medis tidak menjalankan aktivitas lain, hanya di rumah sakit dan wisma. Mereka tidak ke mana-mana.

“Istirahat, mandi, makan dan tidur di wisma. Mereka kerja tiga shift, pagi, sore dan malam secara bergantian,” tuturnya.

Pihak RSUD memberi tim medis asupan tambahan makanan gizi, snack, susu, hingga vitamin dosis tinggi agar stamina tetap terjaga.

“Mereka ujung tombak kita. Pejuang-pejuang kesehatan itu mereka yang ada di ruang isolasi,” jelas Edy.

Tim itu, kata Edy, dibentuk sejak adanya pasien diisolasi corona hingga terkonfirmasi positif di RSUD Kanujoso.

Rencananya, mereka akan dikarantina selama tiga pekan ke depan, sambil menunggu perkembangan kasus corona.

“Kalau membaik ya syukur. Kalau enggak kita bentuk tim baru lagi ganti mereka, karena mereka pasti lelah,” tutur Edy.

Selain itu, kata Edy, tim medis yang dibentuk khusus penanganan pasien corona rencananya diberi insentif khusus.

Rencana tersebut sudah disampaikan ke Gubernur Kaltim dan mendapat persetujuan.

“Soal besaran nanti persetujuan Pak Gubernur,” jelasnya.

Ini Alasan Irwansyah Minta Pemeriksaannya Terkait Dugaan Penggelapan Uang Ditunda

Siswa Nekat Keluyuran Bakal Dikarantina, Wali Kota Solo: sudah Disuruh Belajar di Rumah Malah Keluar

Lebih jauh, Edy meminta agar masyarakat tertib menjaga diri dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Dengan begitu, masyarakat bisa membantu menekan penyebaran virus corona di Kaltim.

“Jadi kami minta tolong masyarakat tetap di rumah. Jaga kebersihan. Kalau pasien melonjak pasti tim medis kewalahan,” tutup Edy.

(Zakarias Demon Daton)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Haru 50 Anggota Tim Medis yang Tangani Corona, Dikarantina dan Tak Bisa Bertemu Keluarga"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved