Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ariel Tatum Punya Tato Semicolons 'Titik Coma' di Pergelangan Tangan, Ini Makna Penting Dibaliknya

"Hello. How’s everyone doing?, (Hello, kalian sedang apa?)," tulis Ariel di keterangan foto yang diunggah pada Jumat (27/3/2020).

Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Hanang Yuwono
Instagram @arieltatum
Ariel Tatum tato Semicolons 

TRIBUNSOLO.COM - Aktris dan penyanyi Ariel Tatum baru-baru ini membagikan potret selfie-nya.

Foto yang ia bagikan di Instagram itu, terlihat Ariel tengah berada di rumah.

Ia nampak santai memakai daster dan sedang memakai roll rambut.

Melalui caption di Instagramnya, ia menanyakan apa yang sedang dilakukan para followersnya.

40 Hari Kepergian Ashraf Sinclair, BCL dan Sang Mertua Tak Gelar Acara Tahlilan karena Wabah Corona

"Hello. How’s everyone doing?, (Hello, kalian sedang apa?)," tulis Ariel di keterangan foto yang diunggah pada Jumat (27/3/2020).

Warganet memberikan berbagai respons di kolom komentar.

Ariel bahkan memberikan respons kepada sejumlah komentar tersebut.

Ada beberapa komentar menarik dari sekian banyak komentar.

Sejumlah netter menyoroti tato di pergelangan tangan Ariel Tatum.

Tato tersebut terlihat kecil, bergambar titik koma.

"Hi ka ariel, I'm doing fine I hope u too. Semicolons always bring hope, hope that the story isn't over yet,

hope to the ones who choose the fight instead of ending it all. Terimakasih sudah mau bertahan kak. Keep healthy, long life, GBU kak.. Aamiin,"

"Semicolon tattoo i have mine too!,"

Ternyata, tato titik koma di pergelangan tangan Ariel Tatum dinamakan tato Semicolons.

Tengku Syaira Anisa Tukang Ojek Pengkolan Ultah ke-20, Ibu Kandung dan Emak Mae Beri Ucapan

Ada makna yang sangat penting di balik tato tersebut.

Tato ini merupakan sebuah kampanye untuk mendukung orang-orang yang sedang depresi dan mungkin saja berpikiran untuk menghabisi nyawanya sendiri.

"Tanda titik koma digunakan ketika sebuah kalimat seharusnya sudah berakhir, tapi ternyata tidak," demikian kutipan keterangan dari kampanye bertajuk Semicolon Project ini.

Diberitakan CNN Indonesia yang melansir dari The Independent, gerakan ini pertama kali digagas oleh Amy Bleuel pada 2013.

Ia mendedikasikan proyek ini bagi ayahnya yang tewas bunuh diri.

Bleuel awalnya hanya membangun laman sederhana untuk Semicolon Project.

Lambat laun, gerakan tersebut menyebar ke seluruh pelosok dunia maya.

Banyak orang mulai memamerkan kulitnya yang sudah dihiasi tato bersimbol titik koma, baik dengan tinta permanen maupun tidak.

Melalui tato tersebut, mereka menyatakan solidaritas dan mengingatkan diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup.

Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba.

Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, "Ini adalah pengingat bagi saya bahwa saya telah membuat keputusan untuk berjuang bagi hidup saya ketimbang menyerah."

Ariel Tatum sendiri mengaku pernah beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya.

Ia sempat mengalami depresi parah setelah menerima banyak hujatan dari warganet.

Karena depresi, Ariel Tatum bahkan pernah melakukan percobaan bunuh diri, mulai dari minum banyak pil obat hingga menyewa jasa pembunuh.

Hal itu disampaikan Ariel Tatum dalam channel YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Senin (28/10/2019).

Ia bahkan secara tersang-terangan menyebut memiliki gangguan mental 'Kepribadian ambang' sejak umur 13 tahun. 

Diketahui, Ariel Tatum belum lama ini mengakui kondisinya yang mengidap bipolar.

Terkait hal itu, Ariel mengaku tak pernah memiliki tujuan untuk membuat sensasi.

"Pertama, kalau demi konten aku percaya enggak, karena aku enggak bikin konten apa-apa," ucap Ariel.

Ariel juga mengaku sempat depresi ketika mendengar komentar orang-orang tentang dirinya.

Namun, Ariel berusaha membuktikan bahwa dirinya tak seperti yang orang katakan.

"Ada banget momen aku struggle aduh gimana ya gue tu enggak kayak gitu, kayak pengin pembuktian diri terus menerus bahwa aku enggak kayak yang orang omongin," kata Ariel.

Seiring berjalannya waktu, Ariel pun menyadari tak dapat mencegah orang untuk berkomentar tentangnya.

Kini, ia mengaku lebih memilih untuk menutup telinga rapat-rapat terhadap komentar orang lain tentangnya.

"Tapi as time goes by (seiring berjalannya waktu-red), aku merasa aku cuma punya dua tangan, dua tangan aku enggak bisa menutup mulut semua orang satu Indonesia," ucap Ariel.

"Dua tangan aku akhirnya aku pakai untuk tutup kuping aku sendiri."

 Ariel melanjutkan, kini dirinya hanya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

"Jadi aku merasa selama aku melakukan hal yang positif, yang baik dan menyakiti siapapun, aku merasa i should go for it (aku harus terus melakukan itu-red)," ucap Ariel.

Dulu, ketika umurnya baru 13 tahun dan didiagnosa mengidap bipolar, Ariel mengaku sangat ketakutan.

Ia merasa tak pernah melakukan perbuatan yang salah.

"Takut banget karena pada saat itu aku merasa doing that bad things to my self (melakukan hal buruk pada diri sendiri-red) aku rasa bukan diri aku, karena aku pribadi merasa aku enggak mau melakukan itu," kata Ariel.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved