Virus Corona
Berikut 10 Tips Agar Startup Bisa Bertahan di Tengah Pandemi Virus Corona saat Ini
Bahkan, terdapat bayang-bayang resesi ekonomi yang bisa terjadi di Indonesia setelah virus corona ini berakhir.
TRIBUNSOLO.COM - Dengan adanya Coronavirus Disease ( Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia, membuat Pemerintah menyerukan dilakukannya kebijakan work from home (WFH) atau bekerja di rumah.
Terkait kondisi ini bagi sebagian pengusaha menjadi pukulan sekaligus tantangan.
• Update Corona 30 Maret 2020: 722.196 Kasus di 199 Negara, Indonesia Masuk 40 Negara Terbanyak
Bahkan, sejak masa WFH dimulai, tak sedikit pengusaha yang mengeluhkan angka penjualan yang turun, orang-orang menjadi tak bisa produktif, hingga proyek yang batal.
Bahkan, terdapat bayang-bayang resesi ekonomi yang bisa terjadi di Indonesia setelah virus corona ini berakhir.
Direktur Inkubator Bisnis The Greatur Hub Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Dina Dellyana, membagikan tips agar startup bisa tetap tumbuh.
“Saya membaginya menjadi dua. Strategi ke dalam dan keluar perusahaan,” ujar Dina saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020) kemarin.
Strategi ke dalam perusahaan, dibagi ke dalam lima hal.
1. Pastikan Kinerja dan Produktivitas WFH
Dina mengatakan, tidak semua pekerjaan bisa bekerja di rumah. Untuk itu, pelaku startup baiknya mendesain ulang target baru dalam mingguan, serta meredefinisi arti kata “selesai”.
Lalu, lakukan desain ulang cara melaporkan pekerjaan. Pilihlah bentuk laporan yang lebih efektif.
• Seperti Inilah Bahan Pembuatan Hand Sanitizer Sesuai Anjuran WHO
2. Libatkan karyawan
Karyawan merupakan aset. Maka, agar perusahaan tumbuh positif, libatkanlah karyawan.
Misalnya menjaga komunikasi dengan menanyakan kondisi kesehatan, kesehatan mental, dan lainnya.
Lalu, komunikasi dengan karyawan mengenai skenario terburuk hingga terbaik di era Covid-19 ini.
3. Inovasi produk
Hal yang bisa dicoba adalah inovasi dengan membuat produk baru memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan sumber pendapatan baru.
Misal dalam bidang food and beverage, membuat produk yang lebih tahan lama.
Kemudian di bidang fesyen, bisa bergeser dengan membuat alat pelindung diri (APD) bagi staf medis.
Sedangkan untuk musik bisa membuat pertunjukan online dengan sistem berbayar ataupun gratis.
Atau, di bidang digital dan aplikasi bisa membuat aplikasi sederhana yang mendukung situasi sekarang.
4. Alihkan anggaran pemasaran
Saat ini, semua orang semakin dekat dengan gadget-nya. Untuk itu, alihkan anggaran pemasaran ke jalur online.
Namun pertahankan serendah mungkin iklan berbayar dan penggunaan influencer.
• Bisa Lebih Praktis, Begini Cara Buka Rekening Lewat BCA Mobile
5. Strategi keuangan
“Definisikan kembali strategi keuangan. Perhatikan positive cash flow-nya. Margin enggak usah terlalu besar, yang penting keluarkan itu produk,” tutur Dina.
Selain itu, pangkas cost yang tidak penting. Jika suatu saat ada persoalan sehingga memengaruhi keuangan, yang harus berkorban adalah pemilik dan jajaran atas perusahaan.
“Jangan berpikir memotong gaji karyawan. Tapi setengah gaji bos-bosnya disumbangkan ke bawah,” kata dia.
Sebab, jika para karyawan ini tidak memiliki pekerjaan, akan memberi dampak lebih besar terhadap resesi ekonomi.
Selain itu, ada lima strategi yang ditawarkan Dina untuk eksternal perusahaan. Sebab, bagaimana pun customer tetap harus dijaga.
1. Manfaatkan Omnichannel
Dina mengatakan, pada era Covid-19 ini, ada baiknya memanfaatkan omnichannel dengan mengintegrasikan aktivitas di situs web, aplikasi, media sosial, e-commerce, dan saluran lainnya yang dimiliki perusahaan.
2. Saluran online pelanggan
Buatlah konten yang menarik seperti konten-konten sosial yang informatif tentang WFH dan kesehatan.
Kemudian ciptakan interaktif agar pelanggan ada terlibat. Misalnya dengan IG live, webinar, IG TV, dan lainnya.
3. Berikan bantuan dan jaminan pelanggan
Pada era Covid-19, trust menjadi sesuatu yang harus dijaga. Sebab, ada kalanya pasar merasa ragu untuk membelanjakan uang karena berbagai hal. Misal, khawatir barang tidak sampai.
Untuk itu, beritahukan pelanggan tentang dampak Covid-19 terhadap produksi dan pengiriman.
Bisa juga dengan membuka komunikasi langsung ke pelanggan via chat atau telepon.
• Daftar Harga HP Huawei Maret 2020, Huawei P40 Pro Mulai Rp 17,9 Jutaan dan Ini Spesifikasinya
4. Kolaborasi
Berkolaborasilah dengan startup lain. Bisa dengan membuat cross selling atau promosi, program bundling, hingga aksi sosial, seperti membantu petugas medis.
5. Ubah model laba
Terakhir, tawarkan pada konsumen paket berbeda dengan harga dan penawaran berbeda. Lalu jual banyak barang dengan harga serendah mungkin, untuk meningkatkan pembelian impulsif.
Izinkah pelanggan membayar apa yang mereka gunakan. Ada baiknya juga keluarkan harga yang fleksibel dan paket.
(Kompas.com / Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Tips Agar Startup Bisa Bertahan di Tengah Pandemi Virus Corona ",