Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tukang Ojek Pengkolan

Pencetus Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Hari Ini Ulang Tahun, Para Pemain Ucapkan Selamat dan Doa

Aris Nugraha menjadi sosok yang disegani para pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan. Berkat tangan dinginnya sinetron itu kini digemari.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
INSTAGRAM
Pemain Tukang Ojek Pengkolan kompak ucapkan selamat ulang tahun untuk Aris Nugraha 

TRIBUNSOLO.COM -- Sejumlah pemain sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) kompak mengunggah ucapan selamat ulang tahun untuk Aris Nugraha.

Terpantau pemeran Jono, Jhon Jawir, menuliskan ucapan di akun Instagramnya.

Begitu pula Furry Setya (Purnomo), Eza Yayang (Bang Ojak), dan Andri Sulistiandri (Tisna) juga memberi ucapan.

Putri Anne Hengkang dari Tukang Ojek Pengkolan, Ini Bisnis yang Ia Jalankan dengan Emak Mae

Tengku Syaira Anisa Tukang Ojek Pengkolan Ultah ke-20, Ibu Kandung dan Emak Mae Beri Ucapan

Aktor gaek Indonesia, Tengku Firmansyah yang berperan sebagai Ferdi juga melakukan hal serupa.

Begitu besar jasa Aris Nugraha terhadap para artis TOP tersebut.

Sebab ia lah kreator sinetron Tukang Ojek Pengkolan.

Berkat kejeliannya memilih pemain dan menuliskan cerita, sinetron Tukang Ojek Pengkolan bisa langgeng seperti sekarang.

Ya, Aris Nugraha namanya sudah tak asing lagi bagi sineas Indonesia.

Dirinya juga yang membuat cerita Bajaj Bajuri, yang disebut sebagai salah satu sitkom terbaik di Indonesia.

Dari tangan Aris Nugraha, sinetron Preman Pensiun, Gober, juga lahir.

Urusan film, penulis naskah ini sudah melenggang bersama Bike Boyz.

Aris Nugraha pun sempat menuturkan alasannya jarang menggunakan artis papan atas untuk sinetron dan film yang ia buat.

Ternyata karena ia selalu ingin menjual cerita bukan tampang.

Hal itulah yang ia juga terapkan di sinetron-sinetonnya, termasuk Bajaj Bajuri hingga Tukang Ojek Pegkolan.

"Saya punya pandangan siapa pun bisa jadi artis hebat. Buang mitos kalau artis itu harus ganteng atau cantik. Saya di sini mencoba realistis, semua yang saya lihat di kehidupan nyata saya tulis," kata Aris saat dijumpai di Domba House Lasminingrat, Jalan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (1/8/2018), dikutip TribunSolo.com dari Tribun Jabar.

Aris mengatakan bahwa semua serial atau film yang ia garap ini berasal dari realitas kehidupan yang terjadi pada masyarakat menengah ke bawah.

"Gagasan itu datang tiba-tiba, kemudian gagasan yang datang secara spontanitas itu saya rancang secara apik," kata Aris.

ia juga mengatakan, setiap karya yang ia buat pun untuk dinikmati oleh khalayak pun tetap mengedepankan idealisme dan tidak memandang hanya sebatas komersial semata.

"Saya ingin semua karya memberikan pencerahan bagi masyarakat, tanpa harus menghadirkan adegan yang tidak realistis," katanya.

Ia lantas mengungkapkan penghargaan yang berkesan.

"Yang paling saya ingat itu di penghargaan dari majalah Tempo, karena dianggap mampu merubah perwajahan televisi di Indonesia," katanya.

Serial komedi Bajaj Bajuri yang dibuat Aris Nugraha, menceritakan keluarga Bajuri dan Oneng, Bajuri di serial tersebut hanyalah sopir bajaj berpenghasilan pas-pasan, sedangkan istrinya, Oneng, membuka praktik salon kecil.

Di tengah-tengah mereka, ada pula Nani Wijaya yang berperan sebagai Emak.

Dalam serial ini Bajuri selalu dimusuhi oleh Emak karena kerap dituding memiliki wanita simpanan dan selalu membawa uang pas-pasan.

Profil Aris Nugraha, Pencetus Sinetron Tukang Ojek Pengkolan

Aris Nugraha dikenal sebagai ahlinya sinetron komedi di Indonesia.

Ia sudah kerap masuk nominasi di ajang festival yang berhubungan dengan dunia akting.

Antara lain nominasi Festival Film Bandung 2003 ('Bajaj Bajuri'), 2005 ('Radio Repot') dan 2011 ('Udin Bui').

Lalu ada 'Tante Tuti' (Film Cerita Serial Televisi Terbaik Festival Film Indonesia 2006), 'Kejar Kusnadi', 'The Coffee Bean Show', 'Camera Cafe', 'The Adventures of Suparman', dan 'Raj's Family'.

Kegemaran Aris Nugraha dalam penulisan, ia tuangkan dalam buku antologi puisi di tahun 90-an 'Catatan Gunung Sahari' (Puspa Swara, 1993) dan 'Nyanyian Hutan Bakau' (Pustaka Sastra, 1994).

Aris Nugraha juga tak pelit ilmu untuk meregenerasi penulis naskah.

Ia pun membentuk workshop tempat penulisan naskah komedi dengan membuka ANP Writing Group yang kini telah berubah nama menjadi ANP FILMS.

Lewat ANP Films, Aris yang bertindak sebagai creator/creative supervisor menelurkan generasi muda yang karya-karyanya juga sudah ditayangkan di televisi.

Karya-karyanya yang lain antara lain sitkom 'OB', 'Suami-suami Takut Istri', 'Kejar Tayang' dan banyak lagi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved