Virus Corona
Begini Penampakan Gerai Matahari di Mall Solo Square yang Tutup Akibat Dampak dari Pandemi Covid-19
Kondisi Matahari Departement Store yang menutup operasionalnya sementara waktu di Mall Solo Square.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sebelumnya, diberitakan Kontan.co.id, selama 14 hari ke depan yakni mulai Senin (30/3/2020) manajemen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memutuskan untuk menutup seluruh gerainya secara nasional.
Penutupan gerai ini dilakukan LPPF guna menjaga kesehatan para karyawan dan untuk mendukung gerakan nasional “di rumah saja”.
Sehubungan dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, emiten ritel ini juga menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya.
Serta mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan mendatang.
“Kondisi ritel menurun dengan tajam di Maret dan meskipun Januari dan Februari memenuhi ekspektasi," tulis Terry O’Connor, CEO Matahari Department Store dalam keterangan resmi, Selasa (31/3/2020).
• Bupati Klaten Sri Mulyani Ambil Alih Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,Ini Susunannya
"Saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan merupakan prioritas utama dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini,” aku dia menekankan.
Selain itu, LPPF juga sedang menelaah semua beban usaha yang tidak esensial dalam rangka efisiensi, termasuk kerjasama dengan pemilik mall untuk penurunan beban sewa.
Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menilai penutupan gerai yang dilakukan LPPF berpotensi untuk menggerus kinerja emiten ritel tersebut. Ditambah, saat ini emiten ritel konvesional menghadapi persaingan dengan toko daring (online).
“Persaingan dengan toko online juga berat karena banyak kompetitor,” terang Robert kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4/2020).
Terlebih, Robert memperkirakan pandemik ini masih akan berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri (Lebaran). Padahal, lebaran menjadi momentum puncak bagi emiten ritel karena kecenderungan masyarakat untuk membeli pakaian baru.
Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai kinerja LPPF berpotensi tergerus apabila penutupan gerai konvensional LPFF berlanjut.
• Rp 6 M Kurang, Pemkab Wonogiri Gelontor Rp 110 M untuk Tangani Covid-19, Dibagi Kepada Siapa Saja?
Terlebih, selama ini penjualan dari gerai konvensional dinilai menopang kinerja LPPF. “Persaingan dengan toko online juga akan memperparah kinerja LPPF karena kalah saing,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4/2020).
Menurut Robert, saat ini masyarakat cenderung membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok dan peralatan kesehatan seperti hand sanitizer, obat-obatan, hingga masker.
Tak pelak, hal ini akan memukul kinerja emiten ritel termasuk LPPF. “Dalam keadaan seperti ini masyarakat tidak berpikir untuk membeli baju,” sambung dia. (*)
